-
Seorang lansia bernama Sukinah akhirnya memiliki listrik untuk pertama kalinya, mengubah malam-malam gelapnya menjadi lebih aman dan nyaman.
-
Program bantuan pemasangan listrik gratis menyasar ratusan ribu rumah tangga kurang mampu di seluruh Indonesia, termasuk di Wonosobo.
-
Masyarakat diingatkan mewaspadai pungutan liar dan dapat melaporkan penyalahgunaan program melalui saluran resmi.
SuaraJabar.id - Kabut turun dengan berlahan di Desa Pasurenan, Kecamatan Batur-Dieng, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.
Udara dingin pun kian menusuk ketika hari makin larut.
Di antara rumah-rumah kayu yang berdiri kokoh menahan terpaan angin pegunungan, seorang perempuan lanjut usia bernama Sukinah (78 tahun) duduk di beranda rumahnya yang berdinding anyaman bambu sambil menyelimuti bahu dengan kain tebal.
Udara yang menggigit tidak menghapus senyum hangat dari wajahnya. Senyum berkeriput namun lembut dan tulus memantulkan rasa syukur yang tak bisa disembunyikan.
Untuk pertama kalinya dalam hidupnya, rumah Sukinah kini bercahaya terang berkat bantuan program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) dari pemerintah.
“Alhamdullilah, sekarang rumah ibu sudah terang, ibu tidak pakai lampu minyak lagi,” ucap Sukinah baru-baru ini.
Sebelumnya sebagai lansia yang tinggal sendiri, ia terbiasa menjalani malam-malam dingin itu dalam remang. Biaya pemasangan listrik baru bagi Sukinah terasa mustahil.
“Pengen punya listrik, tapi untuk makan saja harus irit,” ujarnya lirih dengan bahasa Jawa.
Listrik bukan hanya soal lampu. Bagi Sukinah, ini adalah perubahan hidup.
Ia kini bisa menyiapkan makan malam tanpa gelap, merasa lebih aman di tengah dinginnya malam Dieng, dan tak perlu lagi khawatir minyak lampu kehabisan di saat-saat penting.
Program BPBL merupakan bagian dari upaya memberikan akses energi yang merata ke seluruh lapisan masyarakat.
Secara nasional, program BPBL ditargetkan menyasar sekitar 215 ribu rumah tangga di seluruh Indonesia.
Di Jawa Tengah sendiri program BPBL menargetkan sebanyak 25.150 rumah tangga yang akan mempunyai akses listrik sendiri, di Kabupaten Wonosobo sendiri, sekitar 216 rumah tangga yang akan memiliki akses listrik mandiri.
Program BPBL disebut Bahlil sebagai langkah nyata pemerintah untuk membantu masyarakat kurang mampu dalam memenuhi akses listrik.
“Ada warga yang jaringannya sudah ada, tapi tidak bisa pasang karena tidak mampu. Pemerintah hadir mengatasi itu. BPBL ini tidak dipungut biaya,” ujar Menteri Bahlil
Tag
Berita Terkait
-
'Meditasi Mata Air', Perempuan Wonosobo Tanam 1.000 Kopi untuk Kelestarian DAS Bodri
-
100 Rumah Tangga Fakfak Dapat Listrik Gratis lewat Program BPBL
-
PLN Dukung KESDM Salurkan BPBL Bagi Ratusan Keluarga Prasejahtera di Minahasa
-
Dari Gladiator ke Pengusaha: Vicky Prasetyo Investasi 23 Vila Mewah di Wonosobo!
-
Misteri dan Keindahan Dataran Tinggi Dieng Petualangan di Antara Kabut
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Lereng Gunung Sinapeul Longsor, 100 KK di Arjasari Dievakuasi Darurat Malam Ini
-
Bukan Sekadar Ijazah, Rektor Baru IPB Dr. Alim Setiawan Siapkan Mahasiswa Jadi Global Leader
-
4 Spot Wisata Karawang Paling Kalcer dan Estetik Buat Healing Akhir Tahun Anti Boncos
-
3 Fakta Mengerikan di Balik 'Rudal Kayu' Banjir Bandang Sumatera Menurut Pakar IPB
-
Banjir Sumatera Bukan Murni Bencana Alam, Pakar IPB Sebut 'Pesan Kematian' dari Pembalakan Liar