SuaraJabar.id - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menilai pembongkaran makam petugas KPPS yang diinginkan oleh Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandiga tidak bisa dilakukan begitu saja. Sebab, menurutnya, hal itu harus mempertimbangkan pihak keluarga.
Bima Arya pun meminta agar siapapun agar hati-hati menyikapi insiden gugurnya para petugas pemilu untuk menghormati keluarga yang tinggalkan.
"Ya menurut saya semuanya harus di kembalikan ke pihak keluarga. Enggak bisa membongkar gitu saja. Silakan tanyakan keluarga. Kalau keluarga meminta harus di bongkar, ya silakan kalau tidak kan tidak bisa. Ini persoalan harus disikapi hati-hati keluarga harus didengar," kata Bima Arya, Jumat (3/5/2019).
Sejauh ini, tambah Bima, petugas KPPS yang meninggal dunia usai maupun dirawat Pileg dan Pilpres 2019 khusunya di Kota Bogor memang kelelahan karena mengemban tugas yang berat.
Baca Juga:Real Count KPU Jumat Malam: Sudah 64 Persen TPS, Prabowo Belum Salip Jokowi
"Ya saya tidak tahu dengan fenomena di daerah lain, tapi di Kota Bogor saya mengunjungi yang sakit di rumah sakit dan mengunjungi juga yang meninggal atau yang koma kesimpulan saya dari hasil tanya jawab dengan keluarga korban karena kelelahan, kurang makan minum dan stres pikiran," ungkapnya.
Wakil Ketua Umum DPP PAN itu pun menyebut apa yang diinginkan oleh BPN Prabowo-Sandiaga yang menginginkan adanya pembongkaran makam para pejuang demokrasi hanya sekedar spekulatif.
"Kalau saya melihat ini terlalu spekulatif karena saya bercemin kepada apa yang saya lihat di Bogor lebih kepada beban kerja yang berat ditambah pikiran. Lagi pula kalau terjadi sesuatu hal yang sistematis saya tidak bisa bayangkan, sekalanya terlalu besar terjadi lintas wilayah. Dugaan saya gak sejauh itu," tutupnya.
Sebelumnya, Direktur Relawan BPN Prabowo-Sandiaga, Ferry Mursyidan Baldan menilai ada kejanggalan terkait banyaknya petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal dunia saat bertugas dalam Pemilu 2019.
Pihaknya pun meminta agar kejanggalan tersebut dapat diungkap. Salah satu dengan melakukan autopsi terhadap jenazah petugas KPPS tersebut.
Baca Juga:Tak Tahu Konteksnya, Dewan Pers Ogah Tanggapi Ejekan Prabowo ke Jurnalis
- 1
- 2