Pilwalkot Depok 2020, Survei Sebut 48 Persen Warga Berharap Wali Kota Baru

Devie mengatakan dari ketiga nama yang muncul dari hasil survei, masih ada sekitar 48 persen yang masih belum bisa menentukan.

Chandra Iswinarno
Kamis, 19 September 2019 | 15:43 WIB
Pilwalkot Depok 2020, Survei Sebut 48 Persen Warga Berharap Wali Kota Baru
Diskusi publik "Siapa Penantang Petahana di Pilkada Depok 2020 dalam Perspektif Akademis, Politik, Pers, dan Masyarakat" di kawasan GDC Kota Depok. [Suara.com/Supriyadi]

SuaraJabar.id - Pemilihan wali kota (Pilwalkot) Depok 2020 mendatang dipastikan bakal seru. Sebab, petahana Wali Kota Mohammad Idris dan Wakil Wali Kota Pradi Supriatna dipastikan bakal maju.

Meski begitu, dari hasil survei Klinik Digital Vokasi Universitas Indonesia (UI) bersama Instagram Depok 24 Jam menggambarkan presentase popularitas dua petahana masih terbilang bagus, yakni 12 persen untuk Mohammad Idris dan 10 persen untuk Pradi Supriatna 10 persen.

Walau terbilang baik, kedua orang tersebut kalah dengan musisi legenda, Iwan Fals yang mendapatkan dukungan persentase 13 persen dari 2.800 responden di media sosial.

"Jadi masih ada beberapa calon wali kota yang bermunculan seperti Imam Budi Hartono, Nuroji, Hendrik, dan lainya mereka mendapat persentase di bawah lima persen," kata Peneliti Klinik Digital Vokasi UI Devie Rachmawati di Depok saat diskusi publik dengan tema 'Siapa Penantang Petahana di Pilkada Depok 2020 dalam Perspektif Akademis, Politik, Pers, dan Masyarakat' di wilayah GDC, Kamis (19/9/2019)

Devie mengatakan dari ketiga nama yang muncul dari hasil survei, masih ada sekitar 48 persen yang masih belum bisa menentukan. Artinya, kata dia, warga Depok inginkan figur baru memimpin Kota Belimbing yang lebih baik, bisa memberikan rasa aman dari kriminalitas dan narkoba.

Baca Juga:Iwan Fals Ungguli Pilkada Depok, Ini Kata Peneliti Klinik Digital Vikasi UI

"Bicara lawan terberat ketiga nama ini, salah satunya Iwan Fals dan partai politik pengusung calon wali kota yang bisa menyelesaikan permasalahan satu sampai dua tahun. Dan lawanya siapa saja," kata dia.

"(Iya) melihat angka 48 persen ini kelihatan incumben sudah tak dipercayakan lagi. Warga Depok ingin kan sosok baru untuk memimpin Depok," kata dia.

Sementara itu, Pengamat Kebijakan Publik UI Lisman Manurung menegaskan menjelang Pilkada Depok 2020 ini tentunya persoalan sosial seperti sampah, pendidikan, transportasi, dan kesehatan harus menjadi perhatian petahana dan calon lainnya.

"Terpenting adalah calon wali kota dan petahana bisa menyelesaikan masalah sosial," kata Lisman.

Sementara itu, Tokoh Masyarakat Depok Sukaimih Muslimin mengatakan, Kota Depok akan menggelar pesta demokrasi yakni Pilkada Depok 2020. Tentunya, calon Wali Kota Depok nantinya orang yang memiliki karya dan sudah dirasakan masyarakat umum.

Baca Juga:Gelar Survei Klinik Digital Vokasi UI, Hasilnya Warganet Pilih Iwan Fals

"Itu yang bisa menjadi penanantang petahana di Pilkada Depok nanti, yang sudah memiliki karya," kata dia.

Tentunya, lanjut Sukaimih, persoalan di tiap daerah pasti ada, seperti pendidikan, kesehatan dan fasilitas, dan persampahan.

"Namun penyelesaian persoalan harus skala prioritas," kata Sukaimih.

Kontributor : Supriyadi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini