SuaraJabar.id - Meski gagal ikut demo di Gedung DPR, lantaran diamankan Polres Metro Bekasi Kota pada Rabu (25/9/2019), para pelajar tersebut mengaku harus berbohong kepada orang tuanya.
Hal tersebut disampaikan seorang pelajar STM yang mengaku perlu membohongi orang tua mereka dengan agenda lain di luar jam sekolah.
Salah satunya diungkapakan pelajar STM, sebut saja namanya Ramzi, yang mengaku berbohong kepada orang tuanya dengan alasan ada kegiatan ekstrakurikuler wajib.
“Ya pasti bohong lah. Kalau saya jujur pasti enggak dibolehin. Mama saya bawel banget takut saya kenapa-napa,” katanya seperti diberitakan Ayobandung.com-jaringan Suara.com, Jumat (27/9/2019).
Baca Juga:Anak STM Bekasi Gagal Demo di DPR: Saya Cuma Ngerti KPK Mau Dilemahin
Ramzi mengaku niatnya aksi di depan Gedung DPR karena ikut-ikutan temannya. Menurut Ramzi, saat akan berangkat ke Gedung DPR tak ada niat untuk membuat kekacauan. Lantaran dirinya hanya ingin berpartisipasi dalam perjuangan demokrasi.
“Saya kalau untuk tawuran apa gimana gitu nyerang polisi, demi Allah enggak ada. Spontan aja karena diajak teman-teman katanya biar ramai,” katanya.
Untuk diketahui, ratusan pelajar dari SMA, SMK, hingga STM turun ke jalan untuk melanjutkan perjuangan mahasiswa yang berdemo menolak UU KPK hasil revisi dan RKUHP di gedung DPR RI Rabu (25/9/2019). Mereka tegabung dalam seruan STM melawan.
Para pendemo dari kalangan pelajar ini bahkan terlibat bentrok dan menyerang aparat kepolisian dengan batu.
Mereka sebelumnya bahkan mencoba melakukan blokade sebagian di kawasan Slipi. Mereka ramai-ramai meneriakkan yel-yel menolak Rancangan Undang-Undang (RUU) KUHP.
Baca Juga:Belajar dari Google, Situs Kemendagri Ternyata Diretas Pemuda Lulusan STM
Berbagai poster dipampangkan di depan barisan anggota Brimob. Poster yang dipegang mereka seperti 'Jokowi Of Shit', Jokowi Ganti Sama Bapak Aing.
Pada siang hari, polisi telah meringkus 200 orang yang sempat menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR.