Dia berharap, pihak orangtua murid dapat membantu tugas guru mendidik anak. Karena pada dasarnya pendidikan itu bukan hanya di dapat dari sekolah, melainkan dari rumah dan lingkungan anak itu tinggal.
“Setidaknya kami merasa pendidikan yang diberikan di sekolah bisa diteruskan di rumah masing-masing,” ujarnya.
Lukman mengaku, cara yang paling sering dilakukan untuk menghadapi murid yang melakukan kesalahan adalah dengan cara memanggil orangtuanya.
“Nah setelah bertemu orangtuanya, saya selalu berikan pengertian kalau anaknya salah,” jelasnya.
Baca Juga:Peringati Hari Guru, Pemkab Gayo Lues Sebut 75 Persen Guru PNS Gadaikan SK
Sementara itu, Kepala Sekolah SMPN 5 Kota Bekasi Mukti Wahyudi Isra membenarkan, jika menjadi guru di zaman dahulu dengan sekarang berbeda. Karena, sekarang ini sudah masuk zaman keterbukaan.
“Kalau dulu, saya masih sekolah saja, orangtua saya malah sudah siapin pentungan dan dikasih guru buat mukul saya kalau nakal,” katanya.
Mukti menambahkan, untuk mengantipasi terjadinya masalah tersebut dirinya selalu mengevaluasi setiap pekan bersama komite sekolah. Sehingga, silaturahmi antara pihak sekolah dengan orangtua murid selalu terjaga.
“Ada lima anggota komite sekolah di kami,” katanya.
Kontributor : Mochamad Yacub Ardiansyah
Baca Juga:Hari Guru Nasional, Ini 13 Fakta Tentang Menjadi Seorang Guru