Satu Suspect Virus Corona di RSUD Kota Depok, Ternyata Warga Jakarta

Dia mengemukakan, pasien tersebut diketahui memiliki KTP Jakarta beralamat di Kemayoran.

Chandra Iswinarno
Selasa, 03 Maret 2020 | 21:11 WIB
Satu Suspect Virus Corona di RSUD Kota Depok, Ternyata Warga Jakarta
Bayi sakit dan meninggal dunia ditinggal keluarga di RSUD Depok, Jawa Barat. (Suara.com/Supriyadi)

SuaraJabar.id - Satu pasien yang mendatangi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Depok dan diduga terinfeksi Virus Corona diketahui merupakan Warga DKI Jakarta.

Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Depok Devi Mayori mengatakan, pasien tersebut sudah dirujuk ke Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianto Saroso Jakarta usai dilakukan pemeriksaan. Pasien itu jelas Devi, datang ke RSUD Depok karena mengalami gangguan batuk, pilek, panas dan sesak nafas.

"Baru satu pasien usianya 21 tahun. Pasien datang pagi dan sudah berada di UGD RSUD Depok," kata Devi kepada wartawan di RSUD Depok pada Rabu (3/3/2020).

Dia mengemukakan, pasien tersebut diketahui memiliki KTP Jakarta beralamat di Kemayoran.

Baca Juga:Akui Satu Guru Suspect Virus Corona, Sekolah ACG Jakarta Diliburkan

"Ternyata beliau (pasien) tinggal di Depok dan bekerja di China, " kata Devi.

Ia mengatakan, pasien ini sudah berada di Indonesia daerah Depok selama satu bulan. Namun baru mengalami gejala-gejala terjangkit Virus Corona.

"Pasien ini ada riwayat berpergian dari wilayah endemik, jadi statusnya pasien dengan pemantauan. Kalau ada gejala tersebut gak ada hasil lab atau ronsen dan kotak itu masih orang dengan pemantauan."

Mendengar riwayat pasien pernah berada di wilayah endemik pihak RSUD Depok langsung dikirim ke RSPI Sulianti Saroso dan kini masih menunggu hasil lab.

"Kami serahkan ke RSPI, tadi pukul 10.00 WIB. Untuk hasilnya belum tahu. Saya tidak tahu hasilnya kan hasilnya tidak sehari, dua hari," katanya.

Baca Juga:Hati-hati, Orang Sehat Pakai Masker Justru Gampang Kena Corona Covid-19!

Kekinian, pasien tersebut telah dipulangkan oleh RSPI usai dilakukan pemeriksaan. Meski dipulangkan, Devi mengatakan, pasien tersebut diisolasi di rumah.

"Isolasi di rumah dipantau oleh puskesmas untuk orang dengan pemantauan itu tata laksananya puskesmas yang memantau. Dengan mendatangi, mengukur suhu tubuh, dan melihat apakah ada perburukan atau perubahan yang terjadi pada pasien tersebut,"

"Demamnya ditata laksana medis kalau ada batuk ya batuknya diobati dengan antibiotik lain. Jadi dianggapnya batuk pilek seperti biasa sebelum pasiennya keluar," katanya.

Kontributor : Supriyadi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak