2 Pasien di Bandung Diduga Kuat Positif Virus Corona

Kontak langsung dengan 2 warga Depok positif corona.

Pebriansyah Ariefana
Senin, 09 Maret 2020 | 20:34 WIB
2 Pasien di Bandung Diduga Kuat Positif Virus Corona
Rumah Sakit Paru dr. H.A Rotinsulu (RSPR) Bandung. (Silmi/Suara.com)

SuaraJabar.id - Ada 2 pasien di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung yang diduga kuat positif virus corona. Kedua pasien itu disebut hubungan langsung dengan 2 warga Depok yang tertuluar virus corona dari warga negara Singapura.

Mereka masih diisolasi. Total ada lima orang dengan status Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Dua pasien di antaranya merupakan pasien resiko tinggi atau high risk.

Status resiko tinggi diberikan pada pasien yang dideteksi memiliki kontak langsung dengan pasien positif virus corona pertama dan kedua di Indonesia. Hingga saat ini, RSHS masih menunggu hasil pemeriksaan Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Jakarta terkait kelanjutan status kelima pasien tersebut.

Kepala Bidang Medik RSHS Zulvayanti mengatakan, sejak munculnya kasus virus corona, pihaknya total telah merawat 11 pasien di ruang isolasi khusus Kemuning. Enam di antaranya telah terkofirmasi negatif, sementara lima sisanya masih menunggu konfirmasi.

Baca Juga:Virus Corona Tak Bikin Ciut Nyali Kaya FC Iloilo untuk Berlaga di Jakarta

"Lima pasien ini masih kita rawat, karena untuk pemeriksaaan Covid-19 kan di Balitbangkes. Dari 11 pasien, enam orang sudah pulang karena dinyatakan negatif, lima orang lagi hasilnya belum," ungkapnya dalam konferensi pers di RSHS, Senin (9/3/2020).

Dia mengatakan, pasien yang saat ini tengah dirawat adalah seorang pasien asal Sumedang yang baru pulang dari ibadah umrah, dua pasien asal Kota Bandung yang berada di klub dansa yang sama dengan pasien positif virus corona asal Bekasi, seorang pasien asal Cianjur yang baru pulang umrah, dan satu pasien asal Garut yang baru kembali dari Macau.

Dari kelima pasien tersebut, Zulfayanti mengatakan empat di antaranya kondisinya mulai membaik. Sementara satu di antaranya masih memerlukan ventilator atau alat bantu pernapasan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini