Imbas Virus Corona, Driver Ojol di Depok Kini Sepi Orderan

Ervan mengaku, sejak 2 warga Depok positif corona, dirinya dalam sehari biasanya dapat 20 orderan kini paling banyak dapat 10

Bangun Santoso | Novian Ardiansyah
Kamis, 12 Maret 2020 | 13:05 WIB
Imbas Virus Corona, Driver Ojol di Depok Kini Sepi Orderan
Sejumlah driver ojol di Depok mengaku sepi orderan setelah ada dua warga Depok yang terjangkit virus corona. (Suara.com/Novian Ardiansyah)

SuaraJabar.id - Driver ojek online atau ojol di wilayah Kota Depok, Jawa Barat mengaku kini sepi order. Kurangnya pemesan mulai terasa sejak pemerintah mengumumkan dua warga Depok yang positif terinfeksi virus corona atau Covid-19 di kota belimbing tersebut.

Sianturi seorang driver ojol di Depok mengatakan, order yang sebelum normal dan lancar, kini menurun. Ia menilai penurunan akibat dari keengganan dari masyarakat untuk beraktivitas di luar rumah.

"Pokoknya semenjak ada dua orang warga Depok itu (positif corona) order mulai sepi. Biasanya orang pada keluar ke stasiun, ke Margo City atau ke kampus, sekarang jarang. Mungkin pertama pada takut juga khawatir ke luar rumah," kata Sianturi di sekitar kawasan Stasiun Pondok Cina, Depok, Kamis (12/3/2020).

Sementara itu, Ervan, pengemudi ojol lainnya mengungkapkan, penurunan order hampir mencapai 50 persen, baik orderan penumpang maupun jasa pesan antar makanan.

Baca Juga:KRL Bogor-Depok-Jakarta Berisiko Tinggi Penularan Corona, Ini Respons KCI

"Sebelum ada corona biasanya sehari bisa 20 lebih orderan, sekarang berkisar 10 atau belasan," kata Ervan.

Hal senada juga dirasakan oleh Ahyar, pengemudi yang biasa menunggu orderan di sepanjang Jalan Margona dan di area Stasiun Pondok Cina. Ia berujar, belum ada lagi kenaikkan usai irder merosot sejak mencuatnya isu corona di Indonesia.

Adapun terkait data yang mengungkapkan bahwa di kereta rel listrik (KRL) jurusan Bogor-Depok-Jakarta Kota berpotensi besar menjadi tempat penularan virus corona, menurut Ahyar, hal tersebut belum berdampak kepada orderannya.

Dampak yang dimaksud ialah beralihnya pengguna moda transportasi KRL menjadi menggunakan jasa ojek online.

"Kalau itu belum ada. Karena mungkin masyarakat juga tetap milih kereta atau busway karena kan harganya murah. Apalagi kalau tujuannya ke Jakarta," kata Ahyar.

Baca Juga:KRL Bogor-Jakarta Risiko Tularkan Corona, Wali Kota Depok Minta Waspada

Mereka sendiri berharap agar pemerintah dapat melakukan pencegahan dan penanganan terhadap penyebaran virus Corona. Untuk masyarakat sendiri, mereka juga tidak bisa berbuat apa-apa, melainkan hanya berharap orderan tetap lancar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini