Orang Miskin Korban Social Distancing di Bandung Barat Dapat Sembako

Mereka tak bisa kerja karena minim aktivitas di tengah virus corona.

Pebriansyah Ariefana
Senin, 30 Maret 2020 | 19:22 WIB
Orang Miskin Korban Social Distancing di Bandung Barat Dapat Sembako
Desa Gudang Kahuripan di KBB Pinjam Beras Demi Warga Terdampak Social Distancing. (Ayobandung.com/Tri Junari)

SuaraJabar.id - Seorang kepala desa di Bandung Barat, tempatnya di Desa Gudang Kahuripan membagi-bagikan beras ke warga miskin di kampungnya. Warga miskin ini tambah miskin saat pemerintah memberlakukan pembatasan akses sosia atau social distancing.

Banyaknya warga rawan miskin dampak social distancing menggugah pemerintah Desa Gudang Kahuripan, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) membagikan kebutuhan pokok meski didapat dari pinjaman.

Kepala Desa Gudang Kahuripan Agus Karyana menjelaskan social distancing telah menambah warga rawan miskin di wilayahnya. Mereka yang tidak bisa bekerja kesulitan memenuhi kebutuhan dasar pangan seperti beras.

Meski anggaran desa belum turun, melihat kondisi masyarakat yang sulit ini pemerintah desa berinisiatif meminjam dulu kepada warga yang menjadi distributor kebutuhan pokok dan baru dibayar saat anggaran desa cair.

Baca Juga:Nekat Gelar Pesta di Tengah Wabah Corona, Resepsi Nikah Dibubarkan Polisi

"Memang ada pagu anggaran tanggap bencana di desa, tetapi anggarannya belum cair. Makanya kita inisiatif pinjam dulu pada warga yang berjualan sembako, kemudian dibagikan ke warga rawan miskin," ungkap Agus Karyana saat dihubungi, Senin (30/3/2020).

Dari hasil pinjaman itu, pihak desa bisa membagikan 500 paket bahan pokok berisi beras 2 kilogram beras, minyak kelapa 1 liter dan gula putih 1/2 kilogram. Dari 15 RW yang ada dengan bantuan ini pihak desa baru bisa menjangkau 32 paket per RW.

Bantuan ini diberikan pada mereka yang masuk dalam klasifikasi warga rawan miskin akibat dampak virus corona. Sementara bagi mereka yang sudah masuk dalam Program Keluarga Harapan (PKH) tidak mendapat bantuan paket ini.

"Sekarang banyak warga yang datang ke desa minta bantuan sembako karena mereka tak bisa bekerja. Ya kita berupaya bagaimana caranya walaupun tidak semua dapat, mereka yang benar-benar membutuhkan bisa terbantu," katanya.

Kades berharap pemerintah daerah, provinsi maupun pemerintah pusat bisa segera memberi bantuan pangan bagi warga rawan miskin. Warga yang mengandalkan upah harian dalam kondisi dilema antara bekerja atau diam di rumah tetapi tidak makan.

Baca Juga:Rayu Pembeli, 3 Bandar Narkoba Tembakau Gorila Bilang Bisa Kebal Corona

"Harapan saya segera turun bantuan, bagaimana pun dengan social distancing ini warga dengan upah harian tidak bisa bekerja tetapi juga perut tidak bisa kosong," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini