Tim Medis Covid-19 di Bandung Tidur di Hotel, Setiap Hari Dapat Jamu

"Para dokter dan tenaga kesehatan sudah seminggu difasilitasi menginap setiap hari di hotel bintang 5, Hotel Preanger."

Dwi Bowo Raharjo | Ria Rizki Nirmala Sari
Selasa, 07 April 2020 | 17:10 WIB
Tim Medis Covid-19 di Bandung Tidur di Hotel, Setiap Hari Dapat Jamu
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membagikan sejumlah foto yang menunjukan aktifitas para dokter dan tenaga medis di Hotel Preanger, Bandung. (ist)

SuaraJabar.id - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membagikan sejumlah foto yang menunjukan aktifitas para dokter dan tenaga medis di Hotel Preanger, Bandung. Kini para dokter dan tenaga medis lainnya yang menangani pasien khusus Covid-19 mendapatkan tempat menginap di hotel berbintang lima tersebut.

Foto tersebut dibagikan oleh pria yang akrab disapa Emil tersebut di akun Twitter pribadinya @ridwankamil pada Selasa (7/4/2020). Para tenaga medis itu sudah sepekan mendapatkan fasilitas menginap di hotel yang terletak di Jalan Asia Afrika, Bandung tersebut.

Bukan hanya Hotel Preanger saja, Emil juga mengungkapkan ada sejumlah hotel lainnya yang dialihfungsikan untuk menjadi tempat istirahat bagi para dokter dan tenaga medis.

Selain untuk istirahat, di hotel tersebut para tenaga medis dan dokter juga mendapatkan fasilitas kesehatan seperti senam pagi serta jamu untuk menjaga tubuh agar tetap sehat dan bugar.

Baca Juga:Jubir COVID Yurianto: PSBB Bisa Jadi Jaminan Memutus Mata Rantai Corona

"Para dokter dan tenaga kesehatan sudah seminggu difasilitasi menginap setiap hari di hotel bintang 5, Hotel Preanger. Tiap pagi senam pagi, diberi jamu dan diberi semangat. Hotel lainnya juga difungsikan," kata Emil menceritakan masing-masing foto yang ia unggah.

Dengan adanya fasilitas tersebut, Emil berharap para dokter dan tenaga medis bisa lebih fokus bekerja menangani pasien Covid-19. Dalam kesempatan itu pula, Emil meminta agar stigma negatif yang menyasar para tenaga medis dan dokter untuk dihilangkan.

Hal tersebut diucapkan Emil karena dirinya kerap mendengar cerita perawat atau tenaga medis lainnya yang diusir dari kost-kostannya atau lingkungan sekitarnya.

"Semoga para pahlawan yang berada di lini depan bisa fokus bekerja dengan fasilitasi ini. Lawan stigma bahwa mereka harus dijauhi, karena ada kisah-kisah perawat yang diusir oleh ibu kos dan lingkungannya. Justru harusnya kita dukung mereka dengan segala cara," pungkasnya.

Baca Juga:Jember Fashion Carnaval 2020 Dibatalkan, Wabah Corona Makin Parah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini