SuaraJabar.id - Sejumlah penumpang Commuter Line di Stasiun Bogor, Jawa Barat kembali membludak Senin (13/4/2020) pagi tadi. Berjubelnya pengguna KRL itu terjadi jelang penerapan PSBB di Bogor.
Berdasarkan pantauan Suara.com di lokasi pada pukul 11.00 WIB, Senin (13/4/2020) situasi Stasiun Bogor kekinian sudah kembali kondusif.
Para penumpang yang sebelumnya terlihat membludak kini tidak terlihat lagi mengantre bergantian untuk menaiki kereta.
Kini kondisi Stasiun Bogor sendiri tampak lengang tak terlihat lagi adanya antrean. Menurut salah satu petugas keamanan yang bertugas di Stasiun Bogor, kepadatan terakhir terjadi pukul 08.00 WIB.
Baca Juga:41 Napi Ditangkap karena Lapas Tuminting Rusuh, 18 di Antaranya Provokator
"Tadi hanya sampai jam 08.00 (WIB). Sekarang sudah kembali kondusif," katanya.
Sebelumnya, sejumlah penumpang KRL Commuter Line antre menunggu kedatangan kereta di Stasiun Bogor, pagi tadi.
Antrean panjang penumpang KRL Commuter Line di Stasiun Bogor tersebut akibat kebijakan pemeriksaan suhu tubuh dan pembatasan jumlah penumpang di setiap rangkaian kereta sebagai tindakan pencegahan penyebaran wabah pandemi virus Corona (COVID-19).
Manager External Relations PT KCI Adli Hakim mengatakan hal itu sangat perlu dilakukan agar tidak menimbulkan penumpukan penumpang di stasiun KRL pada jam berangkat dan pulang kerja.
"Di sisi lain kami berharap pemberlakukan PSBB ini juga dibarengi dengan kontrol dan pengawasan dari pemerintah setempat terhadap, utamanya mobilitas masyarakat itu sendiri", kata Adli Hakim dalam keterangannya.
Baca Juga:Polisi Disebut Lebay Tuduh Anarko Mau Menjarah, Sosiolog: Ada Datanya Gak?
Selain itu, dia juga meminta pelaku usaha untuk memberikan kelonggaran waktu bagi karyawannya yang masih diwajibkan masuk bekerja agar tak terjadi penumpukan pada transportasi umum.
"Untuk itu kami harap pelaku usaha yang masih mengharuskan karyawannya bekerja di kantor juga dapat menginstruksikan karyawan bekerja dari rumah atau memberi kelonggaran jam kerja sehubungan adanya keterbatasan jam operasional dan kapasitas penumpang pada seluruh moda transportasi publik," kata dia.