"Kami butuh perhartian pemerintah. Apa apa dilarang. Saya orang Solo. Pak Jokowi orang Solo. Saya orang PDIP tulen. Butuh perhatian pak, mau makan saja susah pak, " ucap Djumadi sambil meneteskan air mata.
Sementara itu, koordinator Agen Bus Sandoyo di Jalan Raya Bogor, Heru (56) mengaku sudah satu bulan lebih selama pandemi Virus Corona agen Bus tidak beroperasi .
Sehingga pemasukan tidak ada dan para sopir dan petugas pun sudah di rumahkan atau pulang kampung terlebih dahulu.
"Para sopir bus di kami sudah pulang kampung sejak awal Pandemi Coroan, karena tidak ada masukan dan mereka tidak dibayar. Serba bingung, tidur saja bingung, apa lagi makan. Karena kan butuh biaya untuk bayar. Mendingan mereka pulang kampung dulu sementara, " kata Heru.
Baca Juga:Tips Memilih Makanan Buka Puasa Ala Kiper Persija Adixi Lenzivio
Jadi sistem agen Bus di Jalan Raya Bogor ini pendapatan dari para penumpang. Kalau tidak ada penumpang otomatis tidak dapat uang untuk oprasional.
"Kita punya keluarga. Pemasukan nggak ada jadi bingung juga nyari buat nafkah sekarang. Tapi kami tetap usahakan mencari nafkah untuk keluarga," kata pungkasnya.
Kontributor : Supriyadi