GAWAT! Ojek Online Jadi Sumber Penularan Virus Corona di Bandung

Selain ojek online, baru ditemukan pada tenaga kesehatan (nakes) di puskesmas dan dari pasar tradisional.

Pebriansyah Ariefana
Senin, 08 Juni 2020 | 13:08 WIB
GAWAT! Ojek Online Jadi Sumber Penularan Virus Corona di Bandung
Ojek online membawa penumpang melintas di kawasan Palmerah, Jakarta, Selasa (7/4). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraJabar.id - Ojek online menjadi sumber penularan virus corona di Kota Bandung. Ojek online masuk dalam klaster corona di sana.

Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 kota Bandung menemukan tiga klaster baru penyebaran virus corona di Kota Bandung. Selain ojek online, baru ditemukan pada tenaga kesehatan (nakes) di puskesmas dan dari pasar tradisional.

Wali Kota Bandung sekaligus Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Kota Bandung, Oded M Danial mengungkapkan adanya penambahan 10 pasien positif baru yang berasal dari tiga klaster terbaru.

“Tadi pagi ibu Rita (Kepala Dinkes Kota Bandung) bertemu dengan saya melaporkan update terakhir corona diantaranya dua hari terakhir ada 10 orang yang positif dari klaster pasar, nakes, kalau tidak salah ojol,” ungkap Oded di Pendopo Kota Bandung, Senin (8/6/2020).

Baca Juga:Pedagang Positif Corona, Pasar Karangayu Semarang Ditutup 3 Hari

Oded mengatakan untuk antisipasi terhadap kasus tersebut, nakes telah diberi arahan untuk melakukan isolasi mandiri. Kemudian pasar yang menjadi klaster telah ditutup.

“Tapi alhamdulillah semuanya sudah diantisipasi mereka isolasi mandiri yang pasar tindakan kita dari gugus tugas satu blok ditutup,” kata Oded.

Hingga saat ini pihaknya masih terus melakukan tes masif untuk memetakan persebaran. Dengan adanya klaster terbaru ini, Oded meminta kepada masyarakat untuk disiplin mematuhi protokol kesehatan.

“Kami lagi intensif menyisir semua klaster dari nakes dan memang ini yang membuat saya khawatir nanti akan membludak kasus pasien positif karena masyarakat tidak disiplin. Untuk itu saya memohon masyarakat mengindahkan protokol kesehatan.”

Kontributor : Emi La Palau

Baca Juga:Transisi New Normal Corona, Penumpang KRL Ketakutan Berangkat Kerja

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak