SuaraJabar.id - Klaster baru penyebaran Covid-19 di Kota Bekasi kini mulai bertambah dengan merebaknya virus asal Kota Wuhan, China tersebut di kalangan pejabat yang berada di lingkungan pemkot.
Kekinian, jumlah pejabat yang terpapar Covid-19 kian bertambah. Dari sebelumnya ditetapkan sembilan, kini telah menjadi 14 dan dua di antaranya meninggal dunia.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan kasus meninggal Covid-19 yang merambah anak buahnya ini terjadi pada Camat Bekasi Utara beberapa bulan lalu dan yang teranyar Kepala Bidang Anggaran BPKAD.
“Sudah dimakamkan di TPU Pedurenan, yang resmi positif meninggal dunia dua orang (pejabat),” kata Pepen, sapaan Rahmat Effendi pada Rabu (22/7/2020).
Baca Juga:Mayat Dicuri di TPU Bekasi, Polisi Temukan Helaian Rambut Dekat Liang Lahat
Hasil tracing Gugus Tugas dan Dinas Kesehatan Kota Bekasi, penularan Virus Corona tersebut menyebar ke level pejabat pemerintah dari berbagai sektor. Pertama, dari keluarga dan pertemuan antarpegawai pemerintah.
“Ada yang dari klaster keluarga berpergian ke luar kota, ada dari pertemuan pegawai pemerintah. Untuk yang meninggal itu juga karena ada penyakit bawaan,” katanya.
Sebagai informasi, Pemerintah Kota Bekasi akan mengevaluasi tata cara kerja selama masih ada wabah corona. Pegawai yang mempunyai riwayat penyakit diminta untuk tetap bekerja dari rumah atau Work From Home (WFH).
Hal ini untuk meminimalisasi penyebaran Virus Corona hingga menyebabkan kematian. Dengan adanya klaster pejabat pemerintah, seluruh kantor di gedung lantai 10 Pemerintah Kota Bekasi dilakukan penyemprotan disinfektan.
Kontributor : Mochamad Yacub Ardiansyah
Baca Juga:Kota Bekasi Masih Ragu Buka Sekolah, Tunggu Perintah Mendikbud Nadiem