"Saya sudah bekerja sampai selesai kontrak dan tidak mendapat hak-hak saya. Di sini sekarang nasib kami tidak jelas," katanya lagi.
Upayanya meminta tolong kepada kapten kapal juga sia-sia. Mereka mengaku kerap dibohongi akan dipulangkan dan disuruh bekerja namun tanpa upah.
Tak hanya mendapatkan hak-haknya, ketiga ABK WNI itu untuk mandi saja terpaksa menggunakan sabun pembersih pakaian atau detergen.
"Untuk makan dan peralatan mandi kami mengemis ke pekerja asal Filipina. Kami minta sabun karena konsulat mereka responsif dan mengirimkan makanan dan sabun," ungkap Guspiyandi.
Baca Juga:Tangis Anna, Istri ABK Tongkang Gresik Hilang Yakin Suaminya Masih Hidup