LIPI Tegaskan Tidak Ada Jalan Pintas Dalam Penelitian Virus Corona Covid-19

LIPI mengatakan seluruh rangkaian penelitian virus corona Covid-19 wajib dilakukan sesuai prosedur tanpa jalan pintas.

M. Reza Sulaiman
Rabu, 26 Agustus 2020 | 10:30 WIB
LIPI Tegaskan Tidak Ada Jalan Pintas Dalam Penelitian Virus Corona Covid-19
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Shutterstock)

SuaraJabar.id - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menegaskan tidak ada jalan pintas bagi penelitian virus corona Covid-19 yang sedang dilakukan di Indonesia.

Seluruh penelitian, termasuk penelitian vaksin dan jenis virus yang beredar, wajib dilakukan sesuai prosedur.

"Saya ingin memastikan bahwa tidak ada proses yang dilompati teman-teman apakah imunomodulator, whole genom sequencing, uji virus, semuanya harus dilakukan berbasis standar dan prosedur yang ada meskipun kita percepat kita kejar-kejar tapi tidak ada yang boleh 'by pass' (jalan pintas)," ujar Kepala LIPI Laksana Tri Handoko di Jakarta, Selasa (25/8/2020).

Saat ini, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) tengah berupaya meningkatkan target pengumpulan whole genome sequencing (WGS) atau hasil pengurutan genom virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 menjadi 10 per pekan..

Baca Juga:Awas, Efek Samping Virus Corona Covid-19 ini Berisiko Lebih Mematikan!

"Kita pastikan minimal 10 WGS bisa kita 'submit' (laporkan) karena jika WGS tidak banyak tidak ratusan, ribuan percuma, karena kita tidak akan bisa membuat 'tracing' (pelacakan) dan membuat identifikasi massal yang konklusif misalnya atas mutasi strain lokal dan sebagainya," kata Handoko lagi.

Hal itu disampaikan Handoko pada perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-53 Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di Kebun Raya Bogor, Jawa Barat, yang ditayangkan secara virtual.

Dalam melakukan WGS, LIPI menggunakan Oxford nanopore technology. Oleh karena itu, LIPI sudah mengikuti pelatihan secara dalam jaringan dengan pihak dari Oxford untuk melakukan WGS dengan teknologi tersebut.

Saat ini, sudah ada tiga tim yang disiapkan untuk melakukan WGS.

Handoko menginginkan seluruh proses yang disyaratkan harus sesuai dengan kaidah ilmiah dan prosedur yang berlaku baik untuk imunomodulator, WGS dan pengujian untuk deteksi virus.

Baca Juga:Puskesmas Kedungkandang Malang Ditutup, Ada Tim Medis Positif Corona

WGS tersebut dinilai penting untuk melihat karakterisasi dari virus yang bersirkulasi di Indonesia.

Hasil WGS juga akan membantu dalam pembuatan vaksin Merah Putih sehingga diharapkan vaksin yang dihasilkan nantinya cocok untuk orang Indonesia karena dibuat berdasarkan virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 yang beredar di Tanah Air. [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini