Gatot Nurmantyo Dicopot dari Panglima TNI Gara-gara Cegah Kebangkitan PKI?

Menurut Gatot, hal tersebut ditandai dengan dihapuskannya sejarah tentang G30S PKI di seluruh sekolah dan di semua strata tingkatan pendidikan.

Ari Syahril Ramadhan
Rabu, 23 September 2020 | 11:38 WIB
Gatot Nurmantyo Dicopot dari Panglima TNI Gara-gara Cegah Kebangkitan PKI?
Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo saat menjabat sebagai Panglima TNI [suara.com/Dian Kusumo Hapsari]

Pada waktu itu, salah seorang sahabat Gatot dari PDIP memperingatkan agar dia menghentikan perintah tersebut. Sebab, kalau tidak, Gatot pasti akan dicopot dari jabatan.

Namun, Gatot kala itu tetap teguh dan melanjutkan intruksi yang telah ia buat.


"Pada saat itu saya punya sahabat dari salah satu partai PDIP menyampaikan, Pak Gatot hentikan itu, kalau tidak Pak Gatot pasti diganti," ucap Gatot.

"Dan memang benar-benar saya diganti," sambunya.

Baca Juga:Ditemukan Surat Keterangan Bersih dari PKI, Dulu untuk Apa Ya?

Kemudian, Gatot menyebutkan bahwa saat ini kebangkitan PKI semakin tampak nyata. Dilihat dari munculnya RUU HIP dan sejumlah kasus lainnya.

Menurut penuturan Gatot, hal tersebut menunjukkan bahwa memang ada pihak yang ingin Pancasila diganti. Dan apabila pancasila diganti, berarti ada keinginan pula untuk mengganti negara ini.

Gatot menyebut bahwa hal itu lah yang mendasarinya bergabung dengan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).

"Hal ini lah yang membuat saya bergabung dengan kawan-kawan seperjuangan. Saya pada 1982 pernah bersumpah di atas Alquran, Demi Allah saya bersumpah akan setia pada negara dan UUD 45," ujar Gatot.

"Sampai pensiun pun saya masih bertanggung jawab terhadap sumpah ini. Sampai kapan? Sampai sumpah itu berganti, saya masuk liang kubur, ditanya apa yang kamu lakukan terhadap sumpah ini" lanjutnya.

Baca Juga:Tulis Berita Arteria Dahlan dan Isu PKI, Jurnalis Liputan6 Diincar Anonim

Terakhir, Gatot berharap agar Pancasila jangan pernah sampai bisa diganti. Sebab, kalau tidak, tragedi kelam seperti tahun 1965 silam akan terjadi lagi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak