“Aku masuk rumah warga, polisi juga ikut ngejar sampai masuk di dalam gang, sempat dengar juga mereka melontarkan kata-kata kasar,” ungkapnya.
Selain itu, polisi juga melakukan penembakkan ke dalam kampus, diduga mengenakan peluru karet dan gas air mata hingga merusak kaca pos satpam Unisba.
Seorang saksi mata, Satpam Unisba Hen Hen mengungkapkan bahwa polisi melakukan penyerangan. Satu kali penembakan ke arah kampus, imbasnya kaca pos satpam pecah. Dan melemparkan bom smoke di depan gerbang kampus.
“Penembakan ke jendela belum tahu menggunakan peluru apa, kalau bom smoke pasti ada asap, kalo gas air mata juga pasti, tadi pas letusan pecah tidak ada asap,” ungkapnya.
Baca Juga:Buruh Penolak UU Cipta Kerja Demo, Kantor Wali Kota Batam Ditutup
Polisi melakukan penembakan ketika mahasiswa hendak bergegas pulang, dan situasi saat itu tengan kondusif. Polisi diketahui sempat berdiam sejenak di depan kampus
“Pada saat mau pada pulang, lalu tiba-tiba ada tembakan,” ungkapnya.
“Korban yang kena gak ada. Cuman yang kena gas air mata aja di jalan,” tambahnya.
Tidak hanya di kampus Unisba, polisi nampaknya masih beraksi hingga ke Unpas Tamansari. Menurut saksi mata, diketahui empat orang polisi menggunakan dua motor berseragam lengkap dan membawa senjata melakukan pengejaran dan penembakan kepada mahasiswa Unpas.
Jek misalnya, ia mengaku merasakan perih di mata saat terkena gas air mata. Jek merupakan seorang penjual nasi goreng yang berada tepat di samping portal gerbang kampus Unpas. ketika itu ia sedang menggoreng nasi. Lalu tiba-tiba dari arah Unisba, empat orang polisi berhenti dan melakukan tembakkan.
Baca Juga:Analis: Saya Pikir, There Is No Way Jokowi akan Batalkan UU Ciptaker
“Polisi ada 4 orang, dari atas turun ke bawah, berhenti depan Unpas, tembak mengarah ke kampus,” katanya kepada Suarajabar.id.