Laku Keras di Tengah Batu dan Gas Air Mata yang Berseliweran di Udara

Antoni berjualan di Jalan Kartini, Kota Cirebon. Saat bentrokan terjadi di area itu, batu dan proyektil gas air mata berseliweran di udara.

Ari Syahril Ramadhan
Jum'at, 09 Oktober 2020 | 10:31 WIB
Laku Keras di Tengah Batu dan Gas Air Mata yang Berseliweran di Udara
Antoni (24) saat melayani peserta unjuk rasa, di tengah Jalan Kartini, Kota Cirebon (foto : Abdul Rohman/ Suarajabar.id)

SuaraJabar.id - Bentrok antara massa aksi dan polisi mewarnai aksi penolakan UU Cipta Kerja di Kota Cirebon, Kamis (8/10/2020). Namun di tengah-tengah kericuhan, Antoni (24) masih bisa dengan santai menjajakan cilok pada para demonstran.

Antoni berjualan di Jalan Kartini, Kota Cirebon. Saat bentrokan terjadi di area itu, batu dan proyektil gas air mata berseliweran di udara.

Namun pedagang cilok yang tinggal di Adi Darma, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon itu sepertinya tidak gentar. Antoni tetap meladeni pelanggannya.

Pria yang baru dua tahun berjualan cilok ini mengatakan, banyak massa aksi yang mendatangi gerobaknya. Paduan tepung kanji yang kaya karbohidrat sepertinya menjadikan cilok Antoni sebagai bahan bakar bagi para demonstran.

Baca Juga:Aparat dan Massa Aksi Jogja Bentrok, Korban Sesak Napas hingga Patah Tulang

Ia sendiri mengaku takut berjualan di tengah kondisi ricuh. Namun apa daya, banyaknya pembeli membuat ia berani berjualan di tengah situasi seperti itu.

"Sudah dua kali mas saya berjualan cilok pada momen unjuk rasa ini. Sebenarnya ada rasa takut, tapi karena rame pembeli ya saya beranikan diri," katanya ketika ditanya Suarajabar.id.

"Alhamdulillah mas, biasanya saya jualan sampe malam, ini masih siang sudah habis. Berkat adanya aksi unjuk rasa," tambahnya.

Selain Antoni, Soleh salah seorang penjual air mineral juga meraup untung di momen itu. Banyak massa aksi yang kehausan menyerbu dagangannya.

"Sudah habis banyak mas, para demonstran pada beli minum di sini," katanya.

Baca Juga:Cerita Nikita Mirzani Kecewa ke Pendemo Ricuh: Kalian Bar-bar, Bawa Parang

Soleh yang kerap bejualan di tengah aksi unjuk rasa itu, ia mengaku, sudah yang kesekian kalinya memanfaatkan momen unjuk rasa unjuk berjualan air mineral.

"Air mineral saya jual Rp5.000 perbotolnya, alhamdulillah dalam waktu tidak lama, saya sudah habiskan 5 dus," katanya.

Meski demikian, ia berharap aksi unjuk rasa di tengah pandemi Covid-19 segera usai. Karena menurutnya tidak sedikit ruko dan resto yang tutup karena takut.

"Mudah-mudahan unjuk rasa ini tidak berlanjut, kasian pedagang lainya yang ada di pinggir jalan, harus tutup karena takut kena sasaran," katanya.

Kontributor : Abdul Rohman

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini