Pemanasan, Massa Penolak UU Cipta Kerja Lempar Bom Molotov ke DPRD Jabar

Sebelum kembali long march, pendemo sempat membakar water barrier di depan gerbang DPRD dan melempar bom molotov ke arah halaman gedung.

Ari Syahril Ramadhan
Kamis, 15 Oktober 2020 | 18:12 WIB
Pemanasan, Massa Penolak UU Cipta Kerja Lempar Bom Molotov ke DPRD Jabar
Ilustrasi. Massa aksi melempar bom molotov ke Gedung DPRD Jawa Barat, Selasa (6/10/2020)

SuaraJabar.id - Puluhan mahasiswa dan pelajar yang tergabung dalam Poros Revolusi Mahasiswa Bandung (PRMB) menggelar aksi demonstrasi di depan gedung DPRD Jawa Barat, Kamis (15/10/2020). Mereka menyuarakan penolakan terhadap UU Omnibus Law Cipta Kerja.

Massa tiba di depan gedung DPRD Jawa Barat sekitar pukul 15.00 WIB. Selain menggelar orasi, massa juga membakar ban dan water barrier berwarna oranye. Api beserta asap kehitaman pun mengepul.

"Tidak sedikitpun kalian menyampaikan aspirasi kami ke pusat. Hanya ada satu kata lawan," ucap salah peserta aksi yang berorasi melalui pengeras suara.

Beberapa spanduk pun dibentangkan pendemo di gerbang pintu masuk gedung DPRD. Keranda jenazah berkelir hitam bertuliskan 'DPR Wafat' disimpan di depan gerbang utama Gedung DPRD.

Baca Juga:Bupati Bogor Surati Presiden, Usulkan Perpu Cipta Kerja

Setelah bergiliran melakukan orasi, salah satu peserta demo mencoret-coret pagar DPRD. Aksi vandal itu berisi makian terhadap parlemen.

Selain itu, peserta aksi pun ramai-ramai melempar telur ke halaman gedung DPRD. Hal itu sebagai simbolik ketidakpercayaan mereka terhadap DPRD.

"Tidak percaya pemerintah, salah penggempuran, DPR wafat," begitu salah satu tulisan bercat putih di benteng sebelah kiri gedung DPRD Jawa Barat.

Koordinator aksi, Sukma Setiawan mengatakan tuntutan yang diusung dalam demonstrasi itu masih sama dengan demo-demo sebelumnnya dimana mereka meminta agar pemerintah membatalkan UU Omnuibus Law Cipta Kerja.

"Desakan kami lebih membatalkan omnibus law dibatalkan dan keluar dari Prolegnas. Terserah pemerintah yang penting digagalkan mau pakai Perppu atau apa pun yang penting batal," tukas Sukma.

Baca Juga:Dukun Santet Ikut Aksi Tolak UU Cipta Kerja, Diminta Kirim Batu dan Pasir..

Massa mulai membubarkan diri sekitar pukul 17.00 WIB. Sebelum kembali long march, pendemo sempat membakar water barrier di depan gerbang DPRD dan melempar bom molotov ke arah halaman gedung. Beberapa peserta aksi tampak sibuk berusaha mencopot kawat berduri yang terpasang kokoh di sepanjang pagar gedung itu.

News

Terkini

Es campur kerap menjadi pilihan berbuka puasa sebagai besar masyarakat Indonesia.

News | 17:10 WIB

Mitsubishi XFC Concept dirancang untuk kemudahan pengoperasian.

News | 14:25 WIB

Mitsubishi XFC Concept ini memiliki konsep desain silky and solid yang memberikan kesan elegan dan desain yang mengalir harmonis dengan soliditas yang kuat.

News | 05:57 WIB

Untuk memulai ibadah puasa Ramadan, umat muslim wajib membaca niat puasa Ramadhan terlebih dahulu.

News | 03:19 WIB

Jadwal imsakiyah menjadi acuan bagi para takmir masjid atau musala untuk melaksanakan tugasnya menandai waktu salat.

News | 03:12 WIB

MMKSI memberikan penawaran yang sangat menarik untuk penjualan model kendaraan Mitsubishi Motors.

News | 21:00 WIB

Sunjaya menerima uang sejumlah Rp 4 miliar dari Sutikno selaku Direktur Utama PT Kings Property Indonesia dan Rp 7,02 miliar dari Am Huh, Kim Tae Hwa dan Herry Jung.

News | 23:38 WIB

Tim Maung Bandung sempat beberapa kali mendapatkan peluang emas melalui Febri Haryadi dan Ciro Alves, namun tendangan keduanya masih membentur tiang gawang.

News | 22:59 WIB

"Jumlah pastinya, siswa aktif SMAN 1 Lembang hanya 8 orang, mereka korban penyalahgunaan narkoba," ujarnya.

News | 18:42 WIB

Terdapat juga hastag #2024GubernurEnggal dan tulisan "PUNTEUN MOAL DIPILIH DEUI".

News | 18:22 WIB

Masjid Raya Islamic Centre yang berdiri di lahan seluas 6.406 meter persegi diresmikan Gubernur Khofifah pada Sabtu (18/3/2023).

News | 16:20 WIB

"Pelaku pertama kali mengenal korban karena korban pesan Grab, kemudian pelaku sebagai driver Grab merasa cocok dan berlangganan, kemudian mereka tinggal bersama," ujarnya.

News | 21:59 WIB

"Untuk si korban sendiri pernah berkeluarga tapi sudah berpisah, tapi si pelaku pengakuannya sudah memiliki keluarga dan memiliki anak tapi masih kami dalami," ujar Kapolres.

News | 16:16 WIB

Kenapa saya berkomentar karena penggunaan jas berwarna kuning karena saya anggap tidak pantas digunakaan saat melakukan pertemuan dengan murid," kata Sabil.

News | 18:17 WIB

"Gini saya ulangi lagi ya, takdir ke mana saya tidak tahu, yang pasti pasti lebih baik dirawat," kata Ridwan Kamil.

News | 14:56 WIB
Tampilkan lebih banyak