Ramai Seruan Boikot Produk Prancis, Danone Indonesia "Pasang Badan"

Arif menyebut, perusahaannya tidak memiliki keterkaitan terhadap pandangan politik suatu negara, termasuk Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Ari Syahril Ramadhan
Selasa, 03 November 2020 | 17:54 WIB
Ramai Seruan Boikot Produk Prancis, Danone Indonesia "Pasang Badan"
Pemilik swalayan memasang tulisan boikot pada produk Prancis di Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (2/11/2020). [ANTARA FOTO/Jojon]

SuaraJabar.id - Seruan boikot produk Prancis tengah menjadi perbincangan hangat masyarakat saat ini.

Di Indonesia, isu boikot produk Prancis ini juga berpotensi mereduksi angka penjualan produk-produk Prancis. Pasalnya, mayoritas penduduk negeri ini beragama Islam.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) bahkan menjadi salah satu pihak yang mengimbau agar umat muslim Indonesia tidak membeli produk asal Prancis.

Jika muslim Indonesia mematuhi imbauan ini, penjualan produk lansiran Prancis dipastikan merosot tajam.

Baca Juga:Produk Perancis di Indonesia Apa Saja?

Atas hal ini salah satu produsen produk makanan dan minuman asal Prancis Danone Indonesia merasa tak khawatir akan seruan boikot tersebut.

Arif Mujahidin, Corporate Communications Director, Danone Indonesia mengatakan, tidak khawatirnya pihak perusahaan karena sejumlah produk yang dihasilkan merupakan produk asli Indonesia.

"Produk-produk kami seperti SGM dan AQUA, adalah produk-produk yang dikembangkan dan diproduksi di Indonesia oleh tenaga kerja Indonesia untuk konsumen Indonesia. SGM sudah hadir sejak 1965, AQUA juga hadir sejak 1973 di Indonesia dan telah menjadi kepercayaan banyak konsumen sampai sekarang," kata Arif dalam keterangan persnya di Jakarta, Selasa (3/11/2020).

Arif menyebut, perusahaannya tidak memiliki keterkaitan terhadap pandangan politik suatu negara, termasuk Presiden Prancis Emmanuel Macron.

"Oleh karena itu, sebagaimana yang beredar di media, kami menyambut baik pernyataan yang disampaikan oleh Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan dimana pemerintah telah mengambil langkah untuk tidak ikut serta memboikot produk-produk Prancis karena hal tersebut di luar dari konteks perdagangan," ucapnya.

Baca Juga:Viral Desa di Madura Boikot Produk Prancis, Pelanggar Ludes di Api Membara

Dirinya yakin aksi seruan boikot tersebut tidak akan menggangu kinerja perusahaan.

"Kami akan terus memaksimalkan usaha kami dalam membantu menyediakan produk bernutrisi untuk mendukung generasi masa depan, serta menawarkan hidrasi sehat untuk memenuhi kebutuhan hidrasi keluarga Indonesia," katanya.

"Oleh karena itu kami akan tetap melanjutkan komitmen kami untuk melayani kebutuhan nutrisi dan hidrasi sehat melalui jutaan pedagang yang menjual produk kami di Indonesia dan disiapkan oleh hampir dari 15,000 karyawan kami di seluruh Indonesia," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini