SuaraJabar.id - Pimpinan Front Pembela Islam Habib Rizieq Shihab disarankan untuk bertemu Presiden Joko Widodo. Habib Rizieq selama ini menjadi simbol kekuatan penyeimbang pemerintah.
Menurut prediksi analis politik Rustam Ibrahim, Jokowi akan bersedia untuk menerima kunjungan Habib Rizieq yang sudah 3,5 tahun terakhir menetap di Arab Saudi.
"Pendapat saya, setelah cukup beristirahat di tanah air sekembalinya dari Arab Saudi, tentu baik bagi negeri ini jika Rizieq Shihab minta waktu bertemu Presiden Jokowi. Saya pikir Presiden akan senang menerimanya. Bagaimana pun juga Presiden adalah Kepala Negara atau Emir Negara," kata Rustam melalui media sosial, Rabu (11/11/2020).
Rustam menambahkan oposisi atau lawan politik bukanlah musuh, tapi kompetitor.
Baca Juga:Cerita Tengku Minum Teh Bareng Anies dan Habib Rizieq di Petamburan
Persaingan politik merupakan keniscayaan demokrasi. "Tapi publik perlu jelas soal ini. Betapapun kerasnya persaingan kita masih satu bangsa satu negara (NKRI). Dalam hubungan ini akan baik jika HRS sowan Kepala Negara," kata Rustam.
Untuk apa Habib Rizieq ketemu Presiden? Menurut Rustam, pertemuan tersebut untuk menunjukkan kepada publik bahwa oposisi politik bukanlah musuh.
"Bahwa setelah lama mukim di negeri orang kemudian kembali ke tanah air sebagai warga negara sowan kepada Presiden sebagai Kepala Negara atau Emir Negara," kata Rustam.
Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni menyambut hangat kepulangan Habib Rizieq.
Menurut Sahroni, rakyat sudah rindu sosok Habib Rizieq. "Selamat datang kembali Habib Rizieq Shihab ke tanah air. Umat di Indonesia sudah rindu pada sosok habib yang kerap membantu dan menjadi sosok pemersatu umat," kata Sahroni.
Baca Juga:Jakarta Disebut Megawati Kian Amburadul, Tengku: Anies Berhasil Bikin Kalap
Sahroni menjelaskan Habib Rizieq sebagai warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama di mata hukum. Karena itu menurut dia, apapun konsekuensi hukum yang beliau hadapi, tidak boleh diwarnai unsur politis.
"Saya harapkan HRS dapat mempersatukan dan memimpin kembali pengikutnya yang berjuang di jalan kemanusiaan, sesuai ciri khas FPI sejak dulu yang selalu terdepan dalam menanggapi bencana," ujarnya.
Sejauh ini belum ada respons dari Istana terhadap kemungkinan Rizieq ingin bertemu Jokowi. Tetapi sebelumnya, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD berharap kedatangan Habib Rizieq dapat melakukan revolusi akhlak.
"Revolusi akhlak itu akan menimbulkan kebaikan, oleh sebab itu semuanya harus tertib. Silakan menjemput, tapi tertib, rukun dan damai, seperti yang selama ini dianjurkan oleh Habib Rizieq," kata Mahfud.