Sebelumnya, hubungan Tini dan suaminya sudah renggang lantaran tindakan kekerasan fisik dan verbal yang sering dilakukan si suami terhadap Tini.
"Sampai 3 kali mengucapkan cerai, hal itu berarti kan sudah talak tiga menurut keyakinan (agama) saya, buku nikah pun sampai disobek, makanya dia pun sempat pergi," jelasnya.
Puncaknya terjadi pada pertengahan Agustus 2020, kemarin. Suaminya tiba-tiba datang lagi menghampiri Tini yang sedang berjualan bakso. Ia meminta untuk rujuk dan minta memaafkan perlakukan kasar yang dilakukannya.
Tini mengaku memaafkan semua tindakan yang dilakukan suaminya, tapi untuk rujuk, ia dengan mantap menolak permintaan suaminya.
Baca Juga:Suami Siram Istri Pakai Air Keras karena Cemburu Sering Main TikTok
Hal itu memicu amarah suaminya. Beberapa kali Tini dipukul di bagian wajah. Gerobak bakso menjadi saksi bisu kelakuan bejat suaminya saat itu terhadap Tini. Saat sedang dipukuli, Tini hanya bisa berdoa dalam hati, semoga ada pembeli datang agar tindakan yang dilakukan suaminya itu berhenti.
"Tapi kebetulan saat itu tidak ada satu pun pembeli datang, dan dia semakin menjadi-jadi," katanya.
Suaminya semakin kalap dan membawa gunting yang tergeletak di laci gerobak bakso, lantas pelaku memegang bagian lancip gunting agar bibir gunting tak mengenai langsung ke muka Tini karena terhalang oleh kepalan tangan pelaku.
Lantas, pelaku mulai menikam-nikamkan gunting itu ke arah wajah Tini sambil tangan satunya lagi mencekik leher Tini. Beruntung kala itu, keponakan Tini datang melerai dan Tini pun diamankan oleh keluarganya.
Namun, kelakuan suaminya tetap saja tak berubah dan terus mengganggu Tini. Merasa semakin tidak aman akhirnya Tini meminta pendampingan kepada Yayasan Sapa Institute.
Baca Juga:Profil Johnny Depp Terlengkap
Bersama anak bungsunya berusia 11 tahun, Tini nekat pergi dari kampungnya sekitar pukul 02.00 WIB, dini hari. Ia meminta agar bisa tinggal sementara di rumah aman Yayasan Sapa, sambil mengurus proses perceraian.