FPI: 1965 Pembantaian Jenderal, 2020 Pembantaian 6 Laskar, Siapa Pelakunya?

"Aspirasi mereka, minta HRS (Rizieq Shihab) dibebaskan," pungkasnya.

Ari Syahril Ramadhan
Selasa, 15 Desember 2020 | 17:44 WIB
FPI: 1965 Pembantaian Jenderal, 2020 Pembantaian 6 Laskar, Siapa Pelakunya?
ILUSTRASI. FPI Bogor ancam geruduk Polda Metro Jaya untuk bebaskan Habib Rizieq Shihab. (Suara.com/Andi)

SuaraJabar.id - Sejumlah massa dari organisasi Front Pembela Islam (FPI) sambangi Mapolresta Bandung, Selasa (15/12/2020). Mereka mendesak polisi untuk segera membebaskan imam besar mereka, Habib Rizieq Shihab.

Mereka juga menyampaikan aspirasi agar pihak kepolisian mengusut terkait tewasnya enam anggota FPI, yang ditembak oleh kepolisian Polda Metro Jaya, di Kawarang, beberapa waktu lalu.

Massa yang berjumlah kurang lebih 200 orang itu, menggeruduk Mapolresta Bandung pada siang hari tadi. Pihak kepolisian pun, melakukan penjagaan, untuk menertibkan aksi massa tersebut.

Polisi kemudian memberikan kesempatan pada 6 perwakilan dari massa aksi untuk menemui Kapolresta Bandung.

Baca Juga:FPI Bogor Ancam Geruduk Polda Metro Jaya untuk Bebaskan Habib Rizieq

"Tadi kita sambut mereka. Kita terima dan kita sampaikan aspirasi mereka. Alhamdulillah kegiatan penyampaian pendapat berjalan lancar," singkat Kapolresta Bandung, Kombes Pol Hendra, via pesannya.

Setelah aspirasi disampaikan, massa pun langsung membubarkan diri. Selama berlangsungnya aksi, Hendra mengungkap, tidak ada kericuhan atau keributan.

"Aspirasi mereka, minta HRS (Rizieq Shihab) dibebaskan," pungkasnya.

Ahmad (37) warga sekitar Mapolresta Bandung menuturkan, massa simpatisan Habib Rizieq ini menggelar demo dengan membawa mobil komando dan beberapa perangkat aksi seperti spanduk dan poster.

Menurutnya, ada satu spanduk berwarna hitam bertuliskan "1965 penculikan dan pembantaian 7 jendral revolusi. Tahun 2020 penculikan dan pembantaian 6 laskar revolusi akhlaq, siapakah pelakunya???, siapakah otaknya???".

Baca Juga:Rekonstruksi Laskar FPI Ditembak Mati Polisi Belum Tuntas, Ada Lanjutan

"Tadi aksi biasa aja, tertib juga," ujarnya ketika dihubungi via telepon.

Kontributor : Cesar Yudistira

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini