Waalaikum Salam Menggema di Gereja Maulana Yusuf saat Perayaan Natal

"Saya setiap 10 November mengucapkan selamat Hari Pahlawan, besoknya saya tidak jadi avengers," kata Ustaz Wawan.

Ari Syahril Ramadhan
Kamis, 24 Desember 2020 | 17:57 WIB
Waalaikum Salam Menggema di Gereja Maulana Yusuf saat Perayaan Natal
ILUSTRASI. Ucapan Selamat Hari Natal 2020 dalam Bahasa Sunda Bogor (Suara.com/Wivy)

SuaraJabar.id - Suara waalaikum salam warohmatullahi wabarokatuh menggema di sebuah gereja saat perayaan Natal.

Momen ini terlihat dalam video yang dibagikan Channel Youtube Iyakim TV. Jawaban waalaikum salam ini terjadi pada perayaan Natal 2019 lalu. Lokasinya di Gereja Maulana Yusuf Kota Bandung.

Kejadian ini bermula ketika Ustaz Wawan datang ke Gereja Maulana Yusuf untuk menyampaikan ucapan selamat Natal.

"Sungguh suatu momen yang luar biasa ketika Ustd. Wawan memberikan ceramah di dalam Gereja dan sekaligus didatangi sahabat-sahabat dari Aktifis Lintas Agama untuk menyampaikan pesan-pesan yg menyejukkan hati pada momen Perayaan Natal di Tahun 2019 ini," tulis keterangan dalam video.

Baca Juga:Natal di Masa Pandemi, Gereja di Sleman Gelar Ibadah Langsung dan Daring

Dari atas mimbar, Ustaz Wawan mengucapkan salam pada jemaat gereja.

"Selamat pagi, shalom, sampurasun. Itu kalau di-Arab-kan kira-kira assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh," ujar Ustaz Wawan.

Usai mengucap assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh, tak disangka banyak jemaat gereja yang menjawab salam keselamatan itu.

"Waalaikum salam warohmatullahi wabarokatuh," jawab jemaat gereja.

Ustaz Wawan terlihat terkejut mendengar jawaban salam itu menggema di gereja.

Baca Juga:Dibatasi 1.200 Umat, Ini Jadwal Natal di Gereja Santo Yoseph Palembang

"Baru kali ini Natal di gereja gemuruhnya waalaikum salam. Ini patut masuk Guiness Book Record," candanya.

Ustaz Wawan memaparkan, ada banyak Muslim yang mengharamkan mengucapkan selamat Natal, tapi ia tidak termasuk. Sebaliknya kata dia, banyak orang Islam yang menganggap mengucapkan selamat Natal itu tidak apa-apa. Tapi kata dia, yang mengucapkan langsung ke gereja hanya sedikit.

"Di antaranya saya. Seperti dalam alkitab, banyak yang terpanggil tapi hanya sedikit yang terpilih," ujarnya.

Menurutnya, ada orang Islam yang beranggapan bahwa mengucapkan selamat Natal dapat menghilangkan keimanan mereka. Mereka bakal dianggap masuk golongan Kristen jika mengucapkan selamat Natal.

Ia menilai pandangan itu tidaklah tepat. Ucapan selamat Natal merupakan bentuk toleransi. Muslim dan umat Kristiani kata Ustaz Wawan, hidup bertetangga.

Maka kata dia, merupakan hal yang wajar jika ada tetangga yang tengah berbahagia, tetangga lainnya ikut berbahagia dengan mengucapkan selamat.

"Saya setiap 10 November mengucapkan selamat Hari Pahlawan, besoknya saya tidak jadi avengers," kata dia.

Dalam kesempatan itu, Wawan menekankan pentingnya berbagi peran antara umat Muslim dan Kristiani. Misalnya, orang Muslim harus mendukung umat Kristiani agar taat dalam agamanya, begitu pun sebaliknya.

"Saya selaku orang Islam harus mendorong orang Islam baik dan taat dalam agamanya. Saya juga mendorong orang Kristen untuk baik dan taat dalam agamanya. Jadi kalau sama-sama baik tidak mungkin ada konflik," ujarnya.

"Kalau orang Kristen di sekitar saya jahat, saya pasti yang jadi korbannya. Bapak ibu juga harus mendorong saya dan teman-teman Muslim menjadi baik karena kalau saya jadi copet, bapak dan ibu yang jadi korbannya," lanjut dia.

Salah satu caranya kata dia, semua pihak tidak boleh melarang salah satu pihak untuk menjalankan ajarannya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini