SuaraJabar.id - Seorang anak terciduk menyimpan mayat ibunya selama 10 tahun. Aksi itu diketahui oleh seorang petugas pembersih apartemen.
Aksi wanita Jepang itu menggegerkan publik lantaran jasad sang ibu ia simpan di lemari es.
Ironisnya, wanita itu mengaku menyimpan jasad sang ibu dengan alasan yang mengiris hati.
Menyadur The Sun, wanita bernama Yumi Yusho itu mengaku menyimpan jasad ibunya karena "tidak ingin pindah" dari rumah mereka di Tokyo.
Baca Juga:Barang Berharga Koleksi Museum Sultra Dicuri di Tengah Pandemi Covid-19
Yumi mengatakan telah menemukan ibunya tewas dan memutuskan untuk menyimpan jasadnya di lemari es.
Jasad wanita yang diperkirakan berusia sekitar 60 tahun ketika dia meninggal, digunakan namanya untuk menyewa sebuah apartemen di kompleks perumahan kota, menurut laporan Kyodo News.
Yoshino terpaksa pindah dari apartemen tersebut pada pertengahan Januari karena terlambat membayar sewa.
Dari situlah, jasad wanita tersebut ditemukan oleh seorang petugas pembersih apartemen tersembunyi di sebuah lemari.
Polisi mengatakan tidak ada luka yang terlihat di jasad wanita yang membeku tersebut, BBC News melaporkan.
Baca Juga:Ini yang Membuat Kakek Sugiono Jadi Bintang Film Porno di Usia 61 Tahun
Pihak berwenang belum bisa menentukan kapan dan penyebab kematian wanita tersebut.
Yoshino ditangkap di sebuah hotel di kota Chiba, dekat Tokyo, Jepang, pada hari Jumat.
Insiden serupa juga pernah terjadi di Utah, ketika petugas polisi menemukan mayat sepasang suami istri di lemari es rumahnya.
Dua mayat digali selama pemeriksaan kesejahteraan rutin pada Jeanne Souron-Mathers (75) yang ditemukan tewas di rumahnya di Utah, menurut Fox 13.
Kemudian, dalam peristiwa yang mengerikan, polisi menemukan mayat kedua di dalam lemari esnya selama penyelidikan.
Mayat tersebut kemudian diidentifikasi sebagai suami wanita yang meninggal itu, Paul Edward Mathers berusia 69 tahun.
Penyelidik di Tooele memperkirakan bahwa jasadnya mungkin tersimpan dalam waktu yang lama, diperkirakan hingga 11 tahun.
"Saya sudah berada di sini selama 13 tahun, dan ini adalah salah satu kasus yang paling aneh." jelas Sersan TCPD Jeremy Hansen "Kami belum pernah mengalami yang seperti ini." sambungnya.