SuaraJabar.id - Istri terduga teroris berinisial BS kaget ketika rumahnya di Kabupaten Sukabumi didatangi polisi bersenjata lengkap.
Kediaman BS di Kampung Limbangan RT 14/3 Desa Cibodas, Kecamatan Bojonggenteng, Kabupaten Sukabumi didatangi Tim Densus 88 Mabes Polri, Senin (29/3/2021) petang.
Dalam penggeledahan tersebut, polisi mengamankan pakaian dan topi milik terduga pelaku.
Perempuan berinisial SA (25 tahun) yang diketahui merupakan istri dari DS, salah satu terduga teroris yang telah ditangkap di Jakarta pada Senin (29/3/2021) siang.
Baca Juga:Heboh Ustaz Hasyim Yahya, Sebut Orang Islam Baik yang Jadi Teroris
"Saya tidak tahu kenapa rumah saya digeledah. Saya tahunya cuma suami kerja di Jakarta," ujarnya saat diwawancarai Sukabumiupdate.com-jejaring Suara.com, usai penggeledahan.
SA juga membenarkan saat itu polisi mengamankan beberapa pakaian dan topi milik suaminya tersebut.
"Tadi polisi memeriksa rumah saya dan membawa beberapa pakaian dan topi milik suami saya," kata SA lagi.
"Menikah baru satu tahun setengah. Sebelumnya tidak curiga," tandas SA.
Diberitakan sebelumnya, saat penggeledahan nampak puluhan personel kepolisian menggunakan rompi anti peluru dan senjata lengkap berjaga di lokasi.
Baca Juga:Bom Makassar, Habib Rizieq: Jika Ada yang Bilang Itu Jihad, Sangat Keliru
"Kita hari ini membackup rekan-rekan Densus 88 untuk menggeledah satu rumah milik orang tua tersangka (terduga teroris) yang ditangkap di Jakarta siang tadi," kata Kapolres Sukabumi AKBP M Lukman Syarif, usai penggeledahan.
Sebelumnya diberitakan, kepolisian melakukan sejumlah penggerebekan di beberapa provinsi serta menahan terduga teroris yang disinyalir terkait dengan kasus pengeboman bunuh diri yang terjadi di Gereja Katedral Kota Makassar pada Minggu (28/3/2021).
Dalam aksi tersebut, dua orang yang diduga pelaku bom bunuh diri tewas, serta puluhan orang yang berada di dekat lokasi mengalami luka.
Polisi yang melakukan penyelidikan mengemukakan, aksi bom Makassar itu disebut-sebut dilakukan oleh jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Setelah melakukan pengembangan, polisi menangkap sejumlah orang yang diduga terkait dengan aktivitas terorisme di beberapa Kota seperti di Bekasi dan Jakarta Timur.