Misteri Batu Eon di Tengah Kolam PLTA yang Tahan Ledakan Dinamit

Bahan peledak sekelas dinamit bahkan tak mampu menghancurkan Batu Eon di PLTA Cikalong yang ada di Pangalengan, Kabupaten Bandung Ini.

Ari Syahril Ramadhan
Jum'at, 23 April 2021 | 15:37 WIB
Misteri Batu Eon di Tengah Kolam PLTA yang Tahan Ledakan Dinamit
Batu Eon di tengah kolam tandon PLTA Cikalong, Pangalengan, Kabupaten Bandung yang tak bisa dipindahkan hingga saat ini. [Ayobandung.com]

SuaraJabar.id - Ada pemandangan unik di PLTA Cikalong, Pangalengan, Kabupaten Bandung. Tepat di tengah kolam tandon PLTA yang diresmikan oleh Presiden Pertama RI, Ir. Soekarno itu terdapat sebuah batu berukuran mobil sedan.

Dari cerita warga, batu besar itu konon tak bisa dipindahkan saat proses pembangunan dulu. Sehingga pekerja membiarkan batu itu tetap berada di posisinya, yakni di tengah-tengah kolam tandon PLTA Cikalong.

PLTA Cikalong dibangun pada abad 19 dan diresmikan oleh Presiden Soekarno tahun 1954. Batu yang berada di tengah kolam tandon diberi nama oleh warga sekitar batu Eon.

Ade Sukamana, salah seorang warga sekitar mengatakan, bukan tanpa alasan batu tersebut berada di tengah kolam tandon. Berdasarkan cerita yang beredar di masyarakat, batu tersebut tidak bisa dipindahkan oleh pekerja yang membangun kolam tandon PLTA Cikalong.

Baca Juga:KPK Panggil Pegawai Honorer hingga Ajudan Aa Umbara Hari Ini

"Orang tua dulu bilang kalau kawasan batu Eon sangat angker," ujar Ade, Kamis (23/4/2021).

Bukti keangkerannya adalah batu yang sekarang disebut sebagai batu Eon. Batu Eon pada zaman dulu masih tanpa nama. Pada saat proses pembangunan, para pekerja kesulitan memindahkan batu tersebut, bahkan tidak mampu menghancurkannya.

"Ada warga Lamajang yang bernama Abah Eon. Dia merasa tertantang untuk memindahkan batu tersebut," ujarnya.

Pelbagai upaya dan cara dilakukan Abah Eon untuk memindahkan batu yang dianggap mengganggu pembangunan PLTA Cikalong, karena berada di tengah kolam tandon.

Bahkan, dinamit dipasang untuk menghancurkan batu tersebut. Namun, peledakan dinamit tidak mampu menghancurkan batu tersebut.

Baca Juga:Sonya Fatmala Bongkar Sifat Asli Hengky Kurniawan

"Katanya Abah Eon meninggal karena sakit setelah berusaha menghancurkan batu itu. Sejak itu, warga menyebut batu di tengah kolam dengan nama Batu Eon," ungkapnya.

Karena alasan tidak bisa dipindahkan atau dihancurkan, batu Eon dibiarkan begitu saja. Sampai sekarang batu Eon masih berada di tempatnya dengan kokoh.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini