Lebaran di Pemakaman Khusus Covid-19, Wahyono: Semoga Istri Saya Tenang

Pemkot Cimahi tak bisa membendung warga yang ingin ziarah ke pemakaman khusus Covid-19.

Ari Syahril Ramadhan
Kamis, 13 Mei 2021 | 17:59 WIB
Lebaran di Pemakaman Khusus Covid-19, Wahyono: Semoga Istri Saya Tenang
Warga Kota Cimahi melakukan ziarah di makam khusus Covid-19 di hari pertama Lebaran 2021. [Suara.com/Ferrye Bangkit Rizki]

SuaraJabar.id - Duka mendalam masih dirasakan warga Kota Cimahi Wahyono (49) ketika menjumpai istrinya yang sudah berada di alam berbeda. Istri tercintanya sudah dipanggil Tuhan dengan cara tak biasa.

Puji Rahayu (49) meninggal pada 23 Desember 2020 karena reaktif Covid-19, ditambah penyakit jantung yang dialaminya. Wahyono dan keempat anaknya pun merasakan pilu mendalam karena harus melewatkan momen Idul Fitri tanpa bidadari mereka.

Takbir berkumandang pada Kamis (13/5/2021) pertanda tiba hari kemenangan bagi umat Islam. Wahyono dan anak-anaknya pun bersiap menunaikan ibadah salat ied tanpa mendiang Puji Rahayu.

Selepas Salat Idul Fitri, pria paruh baya itu bergegas menuju TPU Muslim Cipageran, Jalan Kolonel Masturi bersama anak bungsunya untuk menemui istri tercinta yang dikebumikan di makam khusus Covid-19 yang berada di Blok E.

Baca Juga:Update: 3.448 Orang Positif Covid dan 99 Orang Meninggal Pada Hari Lebaran

Setibanya di Tempat Pemakaman Umum (TPU), warga Kelurahan Baros, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi itu langsung menuju pusara kekasih sejatinya dengan menenteng sekantong kelopak bunga mawar dan sebotol air.

Ia dan anak bungsunya kemudian duduk di samping makam istrinya. Doa-doa dirapalkan dalam sunyi meminta kepada Tuhan agar menjaga istri tercintanya di alam sana.

Sesekali Wahyono mengelus nisan bertuliskan nama sang istri. Sementara matanya tajam menatap ke arah pusara. Ia terlihat menahan air mata, mencoba kuat dihadapan anak tercintanya.

"Iya lagi nengokin istri, saya berdoa mudah-mudahan istri saya di sana tenang," ujar Wahyono.

Dibawah teriknya matahari yang membakar kulit, Wahyono masih ingat betul saat menyaksikan istrinya meninggal di salah satu rumah sakit di Kota Cimahi, hingga akhirnya terpaksa harus dikebumikan menggunakan protokol kesehatan Covid-19.

Baca Juga:Terima Remisi Lebaran, Narapidana Terorisme Umar Patek: Alhamdulillah

Sebulan sebelum meninggal, kekasih sejati Wahyono divonis menderita penyakit jantung berdasarkan hasil pemeriksaan dokter. Namun kondisi tersebut tak membuat mendiang patah semangat.

Ia tetap menjalankan aktivitasnya sebagai pengajar di salah satu perguruan tinggi di Kota Cimahi. Bahkan diakhir masa hidupnya dan sakit yang dialami, istri Wahyono tetap memaksakan untuk mengajar.

"Kalau mobil nginjek lubang juga kerasa sakit. Pas ngajar terakhir itu juga cuma duduk, udah gak bisa berdiri," tutur Wahyono dengan nada lirih.

Singkat cerita, ketika sudah sampai di rumah, Puji mengalami batuk dan sesak nafas. Wahyono menganggap hal itu lantaran penyakit jantung yang dialami istrinya. Namun enggan untuk dibawa ke rumah sakit.

Setelah dibujuk, almarhum akhirnya dibawa ke salah satu rumah sakit di Kota Cimahi dengan alat bantuan oksigen sudah menempel di mulutnya. Nyawanya tak tertolong hingga akhirnya meninggal dunia pada 23 Desember 2020 sekitar pukul 01.30 WIB.

Namun ketika jenazah hendak dibawa pulang, pihak rumah sakit tak mengizinkannya sebab berdasarkan hasil pemeriksaan rapid test, istrinya reaktif Covid-19 sehingga harus dimakamkan sesuai protokol kesehatan.

"Iya terpaksa saya ikuti. Saya lihat dari kejauhan sama anak-anak," ujar Wahyono.

Kekasih sejatinya kini sudah tenang di alam sana. Sementara Wahyono dan ketiga anaknya hanya bisa berdoa, ditengah duka yang masih dirasakan hingga kini. Ia berjanji akan selalu mengunjungi pusara istri tercintanya.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pemakaman pada Dinas Perumahan dan Kawasan Pekukiman (DPKP) Kota Cimahi, Yondri Adriansyah mengatakan, pihaknya tak bisa membendung masyarakat untuk melakukan aktivitas tradisi ziarah.

"Kita tidak bisa membendung datangnya peziarah, tapi kita tetap mengimbau mereka untuk menjaga protokol kesehatan," imbuhnya.

Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak