SuaraJabar.id - Ulama asal Gaza, Syeikh Ma’mun Abu Samra datang ke Cirebon untuk bersilaturahmi dan memberi kabar terbaru kondisi rakyat Palestina. Salah satunya, Syeikh Ma'mun bersilaturahmi dengan Sultan Keraton Kasepuhan Cirebon.
Dalam lawatannya ke Cirebon, ia menyebarkan informasi tentang persoalan terkini di Palestina yang masih terus berperang dengan Israel.
Syeikh Ma’mun juga meminta dukungan dari masyarakat Indonesia terhadap perjuangan warga Palestina memperoleh kemerdekaan mereka.
“Saya merasakan dukungan masyarakat luar biasa sekali termasuk bantuan dan ini nyata terlihat oleh dunia internasional tentang kiprah dan peran Indonesia yang sampai saat ini tetap mendukung Palestina,” kata Syeikh Ma’mun Abu Samra saat silaturahmi dengan Sultan Keraton Kasepuhan Cirebon, Rabu (26/5/2021).
Baca Juga:Viral Warga Malaysia Ditahan Tentara Israel
Dia menyampaikan, saat ini kondisi Palestina masih terjajah oleh Israel. Rakyat Palestina masih terus berjuang untuk memperoleh kemerdekaan dan kebahagiaan agar dapat menentukan nasib Palestina ke depan.
Dia berharap dukungan masyarakat Indonesia terus mengalir bukan hanya dukungan materi. Melainkan dukungan moril.
“Konflik di Palestina bukan hanya persoalan Muslim saja tapi persoalan kemanusiaan dan ini perlu mendapat perhatian penuh dari seluruh dunia,” kata dia.
Oleh karena itu, dia mengatakan warga Palestina akan terus berjuang meski Israel sempat meminta gencatan senjata. Menurut dia, gencatan senjata adalah tanda ketakutan Israle menghadapi Palestina.
Dia mengakui, serangan perlawanan dan balasan yang dilakukan pejuang Hamas Palestina membuat Israel takut. Gencatan senjata bukan mendandakan kekalahan Palestina.
Baca Juga:CEK FAKTA: Benarkah China Donasikan Rp 230 Triliun Untuk Bantu Palestina?
“Itu strategi Israel yang takut sehingga gencatan senjata dan tidak lama lagi mulai berperang,” ujarnya.
Peperangan tersebut membuat Israel takut karena sudah mengganggu pekerjaan dan aktivitas umum. Padahal, katanya, serangan balasan baru satu persen dari serangan bertubi-tubi yang dilakukan Israel.
“Tapi membuat Israel guncang takut dan terganggu,” kata dia.