SuaraJabar.id - Sebanyak 33 tenaga kesehatan atau nakes Puskesmas di Kabupaten Ciamis terkonfirmasi positif Covid-19. Mereka terinfeksi Covid-19 usai libur Lebaran 2021.
Kondisi ini membuat kasus konfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Ciamis kembali melonjak. Lonjakan ini sebelumnya sudah diprediksi bakal terjadi di Ciamis.
“Prediksi kita hampir benar. Dan ada beberapa daerah/kecamatan yang kasus konfirmasi positifnya naik, yaitu pegawai Puskesmas Rancah sebanyak 33 orang positif Covid-19,” kata Bupati Ciamis, H. Herdiat Sunarya, setelah kegiatan Rakor di Aula Setda, Senin (31/5/2021).
Dengan melonjaknya kasus Covid-19 di beberapa daerah, Herdiat mengimbau tentunya jangan pernah abai dan lengah terhadap menerapkan protokol kesehatan.
Baca Juga:23 Pekerja Migran Asal Ponorogo Positif Covid-19, Dinkes: Bukan Virus Varian Baru
“Selain Kecamatan Rancah, Kecamatan Sukadana juga mengalami lonjakan. Saat ini kedua kecamatan tersebut masuk zona merah,” tuturnya.
Selain penambahan nakes puskesmas, menurutnya, angka kematian karena Covid-19 di Ciamis juga sangat tinggi. Ada sekitar 212 orang yang meninggal dunia.
“Kemudian, karena tingginya kematian, Ciamis masuk ranking ke dua di tingkat Jawa Barat,” katanya.
Herdiat mengungkapkan, saat ini masyarakat dalam memakai masker memang sudah berkurang. Maka dari itu, para ASN Ciamis harus lebih ekstra lagi mengingatkan masyarakat, untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19.
Kemudian, Bupati Ciamis juga berharap ada evaluasi terhadap tempat hiburan dan juga destinasi wisata. Terutama, saat ini Pemkab Ciamis juga telah melaksanakan PTM secara terbatas.
Baca Juga:Kronologis Pria Mengamuk di Bandara Dinyatakan Positif COVID 19 dan Petugas Dinonaktifkan
“PTM harus benar-benar dilaksanakan di daerah yang zonasi Covid-19 hijau. Maka dari itu, harus mengkaji kembali PTM,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan (Dinkes) Ciamis, dr. Bayu Yudiawan mengatakan, meski kasus Covid-19 naik tapi masih dalam kondisi terkendali.
Menurutnya, saat ini jumlah kasus total di Ciamis mencapai 5.031 orang, yang aktif sebanyak 124 orang. Itu tidak bergejala dan melaksanakan isolasi mandiri.
Sementara terkait dengan 33 Nakes Puskesmas Rancah, Bayu menuturkan, pasien positif umumnya tidak bergejala dan hanya 4 orang yang bergejala ringan.
“Semuanya melaksanakan isolasi mandiri,” tuturnya.
Lebih lanjut Bayu menambahkan, karena adanya Nakes yang positif Covid-19, maka untuk sementara menutup pelayanan Puskesmas Rancah.
“Kita kecolongan. Tiba-tiba ada klaster baru di nakes. Ini perlu adanya kajian lagi di tingkat pelayanan puskesmas,” pungkasnya.