SuaraJabar.id - Petani di Kabupaten Pangandaran diajak untuk membudayakan tanaman kapulaga. Pasalnya, kapulaga merupakan komoditas pertaian dengan harga paling tinggi di Pangandaran.
Ajakan itu disampaikan Ketua Asosiasi Kapulaga Kabupaten Pangandaran Kunkun Herawanto. Menurutnya, harga kapulaga pernah tembus Rp 340 ribu per kilogram.
Saat ini, kapulaga dihargai Rp 170 ribu per kilogram. Meski harganya anjlok, namun kapulaga tetap menjadi rempah paling mahal.
Menurutnya, tahun 2020 harga kapulaga mencapai Rp 340 ribu/kg.
Baca Juga:Gara-gara Pandemi Covid-19, Biduanita Beralih Profesi Jadi Petani
Sementara saat ini kata Kunkun, stok kapulaga di petani dari berbagai negara penghasil kapulaga sudah mulai stabil.
Meski demikian, harga Rp 170 ribu/kg itu sudah cukup bagus dan cukup stabil.
“Biasanya memang harga normal kisaran Rp 150.000 sampai 170.000 per kilogramnya,” kata Kunkun, Rabu (2/6/2021).
Ia menyatakan, kapulaga menjadi komoditas rempah paling mahal di Pangandaran.
“Tentunya menanam atau bertani kapulaga masih tergolong paling menguntungkan, karena harganya yang selalu menjadi yang tertinggi dibanding pala, cengkeh dan jahe,” jelasnya.
Baca Juga:Dulunya Biduan Kini Jadi Petani, Penampilan Wanita Ini Tuai Pujian
Selain itu, cara penanaman dan pemeliharaan kapulaga tergolong paling mudah dibandingkan dengan jenis rempah lainnya.
“Jadi saya mengajak kepada masyarakat Pangandaran agar menanam kapulaga, karena harganya yang terbilang stabil dan paling mahal,” ungkap Kunkun.
Kabupaten Pangandaran sendiri merupakan penghasil kapulaga terbesar di Indonesia bahkan dunia.
Salah satu wilayah paling banyak penghasil kapulaga adalah kecamatan Langkaplancar.