Menurutnya saat itu, si ibu sudah terlihat lemas namun ia masih sempat tersenyum bahkan mengungkapkan permintaan tolong kepada Bani.
“Memang sudah lemas, tapi masih bisa senyum. Yang paling bisa saya inget itu ‘a nyungkeun bantosan sing sabar’ (A minta tolong, sabar), sempat ada komunikasi,” paparnya.
Namun sayang ibu-ibu itu meninggal di dalam mobil Gocar. Momen itu kata Bani sangat mengharukan.
“Saya berhenti sejenak, karena si ibu kata keluarganya seperti tidur, pas dicek sudah tak bernafas. Keluarganya histeris,” ucapnya.
Baca Juga:Innalillahi, Kabar Duka Datang dari Irwansyah, Ayahnya Meninggal Dunia
Setelah itu ia pun mengantarkan keluarga tersebut ke Cijambe. Selama perjalanan isak tangis keluarga tak terbendung.
“Saya juga panik. Saya ambil KTP, saya ajak pulang. Ini kejadian yang baru pertama kali saya hadapi, mudah-mudahan ibunya khusnul khotimah,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, warga yang dalam kondisi darurat sebenarnya bisa melewati ruas jalan yang ditutup.
Kepala Bidang Pengendalian dan Ketertiban Transportasi (PDKT) Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung, Asep Kuswara mengatakan buka-tutup jalan ini bersifat fleksibel.
Artinya, jika terdapat masyarakat memiliki kepentingan mendesak, maka ia diperkenankan untuk mengakses jalan tersebut.
Baca Juga:Satu Keluarga Meninggal Positif COVID-19 di Bekasi Gara-gara Ada yang Numpang Isoman
"Kami menempatkan petugas (di penutupan jalan), kalau misalnya ada yang mau masuk, kepentingannya jelas, diperbolehkan, misalnya seperti akan divaksin, kami juga tidak stagnan, kami bantu asalkan tujuannya jelas," tuturnya.