Sementara itu, Irfan Septian Nurjaman (33), pemilik usaha, mengapresiasi Pahlevi yang mempunyai ide saat gabung dengan konsep tukang cilok berdasi, bahkan menunjukkan seragam untuk jualan awal komunikasi.
Kegiatan usaha yang ia bangun sejak Desember 2018 lalu ini awal-awalnya hanya di stand sekitar minimarket yang ada di Banjar. Namun sekitar 2 tahun terakhir beralih menggunakan gerobak maupun motor.
“Adanya pandemi ini berpengaruh sekali, sekitar 20-30 persen penurunannya. Makanya dengan adanya kreativitas ini saya senang sekali, apalagi demi mendongkrak penjualan,” ujarnya melalui sambungan telepon.
Meskipun ia sendiri tidak menekan mitra kerjanya harus bergaya seperti itu, akan tetapi pada prinsipnya adalah bagaimana penjualan bisa sesuai harapan.
Baca Juga:Bikin Ngelus Dada! Viral 5 Potret Warung Unik, Taruh Barang dengan Posisi Tak Terduga
Dalam sehari, ia mampun memproduksi sekitar 2000-2500 butir cilok untuk 8 mitranya yang tersebar di Banjar, Tambaksari, dan Manganti Lakbok.
“Kalau mau gabung tidak ada persyaratan khusus, yang penting dia serius dan bertanggungjawab, syukur punya kreativitas seperti tukang cilok berdasi ini. Semoga makin laris,” pungkasnya.