Hal Ini Dorong Angka Pengangguran di Bandung Barat Hampir Tembus 100 Ribu

Pengangguran di Bandung Barat didominasi usia produktif dengan kategori pendidikan beragam seperti dari SMP, SMA/SMK, dan S1 (sarjana).

Ari Syahril Ramadhan
Kamis, 22 Juli 2021 | 18:45 WIB
Hal Ini Dorong Angka Pengangguran di Bandung Barat Hampir Tembus 100 Ribu
Ilustrasi pengangguran. (pixabay/kalhh)

SuaraJabar.id - Jumlah warga Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang menjadi pengangguran melonjak di tahun 2020. Pandemi COVID-19 disebut jadi pemicu banyaknya warga yang tak memiliki pekerjaan.

Berdasarkan data Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnaker) KBB, tahun 2019 jumlah pengangguran 62.695 orang. Namun di tahun 2020 meningkat meningkat menjadi 91.577 orang.

"Tahun 2020 ketika COVID-19 sudah berkecamuk, data pengangguran naik menjadi 91.577 orang," terang Kepala Disnakertrans KBB, Panji Hermawan, Kamis (22/7/2021).

Berdasarkan data yang ada, kata Panji, usia pengangguran di Bandung Barat didominasi usia produktif dengan kategori pendidikan beragam seperti dari SMP, SMA/SMK, dan S1 (sarjana).

Baca Juga:Bertambah 53, Kasus Terkonfirmasi Covid-19 di Toba Capai 1.351 Orang

"Yang paling banyak adalah dari SMA/SMK dan S1, dimana mereka adalah orang-orang yang baru lulus menyelesaikan studi atau fresh graduate," sebut Panji.

Dirinya memprediksi jumlah pengangguran dan korban PHK akan kembali bertambah mengingat di sepanjang semester awal tahun ini kasus COVID-19 belum juga mereda.

Bahkan dengan adanya PPKM Darurat sejumlah perusahaan khususnya di sektor wisata harus tutup.

"Diprediksi akan ada penambahan lagi. Terutama dari sektor pekerja wisata dan perhotelan yang sangat terdampak, akibat tempat usaha mereka tutup selama PPKM Darurat imbas COVID-19 yang masih tinggi," ungkap Panji.

Pihaknya sedang mencoba bekerja sama dengan sekitar 800 perusahaan di KBB untuk menggelar pelatihan atau proses pemagangan.

Baca Juga:Warga Indonesia Wisata Sambil Vaksinasi Covid-19 di Amerika Serikat

Nantinya diharapkan ada proses link and match antara perusahaan dengan peserta magang. Tujuan akhirnya bisa saja terjadi perekrutan pekerja, ketika perusahaan memang membutuhkan SDM saat proses pemagangan.

"Kami inginnya seperti itu agar terjadi penyerapan tenaga kerja sesuai kualifikasi yang dibutuhkan perusahaan. Tapi itu bergantung ke perusahaan juga sebagai user," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan Suara.com, Presiden Jokowi meminta jajaran terkait untuk menciptakan peluang kerja baru sebanyak-banyaknya.

Pasalnya, kata Jokowi, hampir 10 juta jumlah penggangguran di Indonesia akibat pandemi dan angkatan kerja baru.

"Serta menciptakan peluang kerja yang sebanyak-banyaknya, ini yang ditunggu-tunggu masyarakat. Karena sudah ada sekarang ini hampir 10 juta pengangguran di negara kita, baik karena pandemi dan juga angkatan kerja baru," ucap dia.

Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini