Pria Ini Klaim Bisa Bikin Alat Penghasil Oksigen dari Penghemat BBM

Alat tersebut berfungsi untuk memisahkan molekul pada air yang terdiri dari hidrogen dan oksigen.

Ari Syahril Ramadhan
Jum'at, 23 Juli 2021 | 08:48 WIB
Pria Ini Klaim Bisa Bikin Alat Penghasil Oksigen dari Penghemat BBM
Seorang warga Kota Cimahi, Setiawan Hendra (38) mengklaim mengembangkan alat penghasil oksiger bernama oxygen maker. [Suara.com/Ferrye Bangkit Rizki]

"Biasanya hidrogen kita ambil untuk pengiritan BBM dan oksigennya dibuang. Kalau sekarang dibalik, oksigennya diambil lalu hidrogennya dibuang," jelas Setiawan.

Kemudian untukOxygen Maker generasi kedua, Hendra menyebutkan lebih efektif, efisien, dan ramah lingkungan. Tentu tak menghilangkan fungsi utamanya sebagai alat penghasil oksigen.
Generasi kedua ini sudah dilengkapi casing dan kerangka besi berbentuk persegi.

Di dalam casing tersebut terdapat alat penghasil oksigen yang sudah dirakitnya. Oxygen maker tersebut terdiri dari oxymeter, storage tank untuk menampung oksigen, saklar pneumatik yang berfungsi mengalirkan oksigen dan udara lainnya, filter zeolite, dan serta pipa exchanger yang biasa ditemukan dalam AC atau sistem pendingin udara.

Lalu ia memasang hepafilter di kedua sisi untuk menyaring udara dari oksigen dan kandungan lainnya.

Baca Juga:Ukur Saturasi Oksigen dan Mengetahui Kadar Oksigen Normal, Begini Caranya

"Jadi kalau generasi pertama itu sistem kerjanya kimia karena ada perubahan molekul. Kalau yang kedua itu filtrasi udara. Jadi alat ini menjebak udara lalu dikumpulkan tapi dipisahkan antara oksigen yang 21 persen dengan 79 persen kandungan lainnya. Yang diambil oksigen murninya," terang Hendra.

Setiawan menyebut perakitan Oxygen Maker generasi 2 tak membutuhkan waktu lama dan biaya yang terlalu besar.

Mengingat semua partnya menggunakan alat dari pendingin udara meskipun sebagiannya tetap perlu diimpor demi menjaga kualitas.

"Sebetulnya part yang dipakai itu dari alat AC tapi kemudian saya sulap jadi alat oxygen maker ini. Cuma kalau filter zeolite saya pilih impor demi menjaga kualitas. Saya keluar modal sekitar Rp 8 juta. Tapi kalau mau beli yang sistem kerjanya hampir sama, mungkin bisa sampai Rp 90 juta," tutur Setiawan.

Satu unit oxygen maker generasi 2 yang dibuatnya bisa menampung sebanyak 20 liter per menit (LPM) oksigen. Keuntungannya alat tersebut tak membutuhkan isi ulang cairan elektrolisis seperti pada generasi 1.

Baca Juga:Bila Konsumsi BBM All-New Yamaha NMax 155 Connected Boros, Coba Manfaatkan Fitur Ini

Alat tersebut sudah melalui serangkaian ujicoba hingga akhirnya bisa digunakan oleh pasien terpapar COVID-19 yang benar-benar membutuhkan oksigen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini