Menikmati Kuliner Serasa di Pulau Dewata Bali di Dusun Bambu

Di tempat yang terletak di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat itu menyuguhkan konsep restoran bernuansa Pulau Dewata Bali

Andi Ahmad S
Senin, 30 Agustus 2021 | 18:42 WIB
Menikmati Kuliner Serasa di Pulau Dewata Bali di Dusun Bambu
Seorang Pengunjung Tengah Menikmati Resto Dusun Bambu di Kabupaten Bandung Barat (Suara.com/Ferry Bangkit Rizki)

SuaraJabar.id - Bagi Anda yang suka kulineran serasa di Pulau Dewata Bali, tak ada salahnya untuk memasukan resto Dusun Bambu ke dalam list kunjungan keluarga.

Di tempat yang terletak di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat itu menyuguhkan konsep restoran bernuansa Pulau Dewata Bali yang dinamakan Lembur Kuring. Olahan khas bebek dengan sajian pesawahan akan membawa Anda serasa menikmati kuliner di Bali.

Selain itu, ada juga Restoran Burangrang yang menyediakan menu andalan yakni Asian dan Western, seperti iga bakar garang asam, Tenderloin Wagyu Porte Sauce, Rendang Buns, Bebek Crispy Thai Sauce dan masih banyak lagi.

Sementara Restoran Purbasari yang mengusung konsep saung di tepi danau, hadir dengan menu andalan Sundanese dan seafood seperti Gurame Abon Telor, Udang Goreng Asam Manis, dan Nasi Liwet.

Baca Juga:Pria Ini Bandingkan 2 Ukuran Minuman di Restoran Cepat Saji, Lebih Untung Mana?

Bukan hanya kulineran, di area seluas 15 hektar itu juga pengunjung akan dimanjakan dengan udara segar dan panorama alam yang cukup indah dan menikmati kuliner di tepi danau buatan.

Komisaris Dusun Bambu, Endi Tjahyadi, mengatakan, Dusun Bambu sendiri kini mengusung konsep Outdoor Dining Resort. Konsep wisata yang selama ini melekat diubah menjadi restoran sepenuhnya.

"Wahananya sudah berkurang, kalau yang membedakan secara fundamental sebetulnya, dari tadinya berbayar ada tiket masuk sekarang tidak karena kita sekarang sudah fokus kepada fungsi restoran," ujar Endi saat dihubungi, Senin (30/8/2021).

Diubahnya Dusun Bambu dari obyek wisata menjadi Outdoor Dining Resort ini karena ada kaitannya dengan pandemi COVID-19. Sebab, selama ini obyek wisata harus beberapa kali ditutup, terutama saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat dan PPKM Level 3-4.

"Jadi kita melakukan swot analisis, strengths yang kita punya, kemudian opportunities, dan juga threats yang juga muncul. Jadi kita mensimulasikan swot analisis tersebut, bahwa kita itu kuat dimana," jelas Endi.

Baca Juga:Rekomendasi 5 Tempat Kuliner di Purwokerto, Makanannya Dijamin Menggoda Lidah

Sehingga, kata Endi, setelah pihaknya melakukan analisa, bahwa Dusun Bambu ini memang lebih kuat untuk dijadikan sebagai restoran ketimbang tetap menjadi obyek wisata seperti biasa.

Dengan adanya perubahan konsep ini, Dusun Bambu hanya menampung 300 pengunjung yang tersebar di tiga restoran, sedangkan saat menjadi obyek wisata bisa menampung 7.000 tamu dalam satu hari.

"Kita bukan mengarah 100 persen ke profit oriented ya, tapi kita berharap bagaimana caranya agar roda ekonomi berjalan dulu, kemudian bisa mengakomodir kebutuhan masyarakat," ucap Endi.

Disi lain, pihaknya juga tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat, seperti pengunjung harus menunjukan sertifikat vaksin supaya bisa saling menjaga dari penuluran COVID-19 antara pengunjung dengan karyawan.

"Karyawan juga sudah 100 persen divaksin, sejak bulan April kemarin jadi dipastikan aman karena sudah dua dosis semuanya," pungkasnya.

Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini