SuaraJabar.id - Warga Dusun Sindangjaya, Desa Ciakar Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis kini tengah merasa resah. Wilayah pemukiman mereka baru saja dimasuki binatang buas penunggu Gunung Sawal yang terletak tak jauh dari pemukiman warga.
Masuknya binatang buas itu dibuktikan dengan adanya kambing milik warga yang tewas diterkam macan.
Warga juga menemukan jejak kaki biantang buas penunggu Gunung Sawal itu di dekat pemukiman mereka.
Yusup Jamaludin, perangkat desa Ciakar membenarkan hal itu.
Baca Juga:Aksi Wanita Bongkar Celengan Sebesar Patung Macan, Jumlahnya Bikin Syok
“Kambing itu mati diterkam binatang buas sejenis macan tutul atau macan kumbang dari kawasan Gunung Sawal yang kembali turun Gunung,” ujar Yusup, Minggu (6/9/2021).
Dugaan tersebut bukan tanpa dasar, di sekitar lokasi kejadian, terdapat banyak jejak telapak kaki macan.
“Jejak telapak kaki macan, bukan hanya ditemukan di wilayah pegunungan saja, akan tetapi sudah banyak ditemukan di wilayah pemukiman penduduk,” katanya.
Yusup, menyebutkan, kambing milik Mistar yang diterkam binatang buas tersebut mengalami luka robek dan bekas gigitan di sekujur tubuhnya.
Binatang buas yang diduga macan kumbang atau macan tutul tersebut menerkam kambing milik Mistar pada Sabtu dini hari.
Baca Juga:Ada Siswa SMK Meninggal Sehari Usai Divaksin, Wagub Jabar Angkat Bicara
Karena terusik dengan masyarakat yang sudah mulai bangun, maka kambing tersebut dibiarkan mati di dalam kandang.
Sementara, pemilik kambing Mistar mengetahui kambingnya mati diterkam macan pada pagi hari ketika mau memberikan pakan.
Dengan adanya kejadian tersebut kata Mistar, warga Dusun Sindangjaya Desa Ciakar Kecamatan Cipaku menjadi resah.
Sebab, selain dapat menerkam dan memangsa binatang ternak khawatir membahayakan bagi warga setempat.
“Dengan kejadian tersebut, kami berharap petugas dari BKSDA segera turun tangan untuk mengusir binatang buas kembali ke habitatnya,” ujar Mistar.
Mistar menduga, macan tutul atau macan kumbang turun ke wilayah pemukiman lantaran ketersediaan pakan tidak seimbang, karena habis diburu orang.
“Untuk menjaga keseimbangan pemenuhan kebutuhan makanan binatang buas, kita harap para pemburu babi hutan ditindak tegas,” pungkasnya.