Hijrah dari Banten, Abah Kecrik Pilih Jadi Kuncen Petilasan Prabu Siliwangi di Gunung Hejo

Menurut cerita warga, Gunung Hejo awalnya bakal dibabat untuk pembangunan Tol Cipularang. Namun upaya itu gagal.

Ari Syahril Ramadhan
Minggu, 12 September 2021 | 12:02 WIB
Hijrah dari Banten, Abah Kecrik Pilih Jadi Kuncen Petilasan Prabu Siliwangi di Gunung Hejo
Abah Kecrik, kuncen Gunung Hejo di Purwakarta. [Suara.com/Ferrye Bangkit Rizki]

Upaya menembus Gunung Hejo pun batal, sehingga jalur yang dipilih untuk membuka akses menuju Bandung adalah melingkar.

Dibalik hal mistis dan mitos yang berkembang, Abah Kecrik hingga kini masih setia "menemani" petilasan Prabu Siliwangi di Gunung Hejo yang masih kerap didatangi pengunjung dari berbagai daerah.

Ipin Tajul Aripin, salah seorang tokoh masyarakat setempat mengatakan, Abah Kecrik memang merupakan salah satu penerus Abah Ita sebagai kuncen Gunung Hejo. Menurut informasi, Abah Ita meninggal tahun 2019 lalu.

"Abah Kecrik itu anak angkat dari Abah Ita yang ditunjuk jadi salah satu penerusnya. Dia dipercaya jadi kuncen," ujar Ipin.

Baca Juga:Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia: Ketahui Mitos dan Fakta Tentang Bunuh Diri

Menurutnya, Abah Kecrik berasal dari Banten. Ketika datang ke wilayah Gunung Hejo, ia langsung menuju petilasan ketika itu. "Ia langsung ke petilasan. Pas 40 hari di sana, dia digendong sama Abah Ita," tukasnya.

Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak