Pesan Terakhir TKI Asal Indramayu yang Hilang Kontak di Arab Saudi selama 13 Tahun

"Nomor telepon tersebut tidak bisa dihubungi lagi sampai saat ini," Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Kabupaten Indramayu, Juwarih.

Ari Syahril Ramadhan
Senin, 13 September 2021 | 06:00 WIB
Pesan Terakhir TKI Asal Indramayu yang Hilang Kontak di Arab Saudi selama 13 Tahun
Foto pekerja migran asal Kabupaten Indramayu yang hilang kontak selama 13 tahun dengan keluarga. [ANTARA/Ho DPC SBMI Indramayu]

SuaraJabar.id - Seorang pekerja migran asal Kabupaten Indramayu, Jawa Barat dikabarkan hilang kontak dengan keluarganya.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Kabupaten Indramayu, Juwarih.

Menurutnya, buruh migran itu bekerja di Arab Saudi dansudah 13 tahun hilang kontak dengan keluarganya.

"Kami mendapatkan pengaduan adanya pekerja migran yang sudah 13 tahun hilang kontak dengan keluarganya," kata Juwarih dikutip dari Antara, Minggu (12/9/2021).

Baca Juga:Diterjang Ombak, KM Ibu Jaya Karam di Perairan Indramayu

Juwarih mengatakan, pekerja migran tersebut bernama Radem binti Cawan (49) warga Blok Karanganyar RT/RW 002/001, Desa Sukra Wetan, Kecamatan Sukra Kabupaten Indramayu.

Yang bersangkutan, tutur Juwarih, diadukan anaknya bahwa Radem sudah hilang kontak selama 13 tahun, untuk itu pihaknya dalam waktu dekat akan mempelajari dan menelusuri.

Keluarga TKW yang hilang saat melapor ke SBMI Indramayu. [FOTO: SBMI Indramayu]
Keluarga TKW yang hilang saat melapor ke SBMI Indramayu. [FOTO: SBMI Indramayu]

Setelah itu, lanjut Juwarih, baru membuat pengaduan ke Pemerintah dalam hal ini ke Direktorat Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia.

"Dokumen yang dimiliki keluarga sangat minim yaitu KTP, KK dan foto saja ini yang membuat kesulitan dari pihak perwakilan pemerintah RI di Arab Saudi untuk mencari keberadaan yang bersangkutan," tuturnya.

Juwarih mengatakan, dari keterangan keluarga pekerja migran Radem berangkat bekerja ke luar negeri sekitar akhir tahun 2008.

Baca Juga:Arab Saudi Buka Pintu Umrah, Jamaah Diminta Manfaatkan Fasilitas Vaksin

Di mana yang bersangkutan direkrut dan diberangkatkan ke Arab Saudi oleh PT. FAJRI yang beralamat di Gg. 16, Duren Sawit, Jakarta Timur.

Setelah satu tahun bekerja di Arab Saudi, Radem sempat menelepon ke anak perempuannya melalui nomor telepon dengan kode negara Arab Saudi menginformasikan bahwa akan kirim uang satu tahun gaji melalui Wester Union (WU) namun setelah itu nomor teleponnya sudah tidak aktif lagi hingga saat ini.

"Pas saat itu kode WU yang diberikan oleh Radem salah, sehingga uang kirimannya tidak bisa diambil. Pada saat anaknya mau konfirmasi ke Radem terkait nomor kode WU, kemudian nomor telepon tersebut tidak bisa dihubungi lagi sampai saat ini," katanya.

Sebelumnya diberitakan, Maulana, warga asal Indramayu. Pasalnya remaja berusia 17 tahun ini kehilangan kontak dengan ibunya sejak 13 tahun silam.

Sang ibu yang diketahui bernama Radem (49) kehilangan kontak dengan dirinya saat bekerja di Dammam, Arab Saudi sejak tahun 2008 silam.

Maulana kemudian melaporkan hal tersebut ke Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Kabupaten Indramayu.

Dikutip dari Timesindonesia.co.id-jaringan Suara.com, dari laporan itu, Radem diketahui telah hilang kontak atau putus komunikasi dengan keluarganya saat bekerja menjadi pekerja rumah tangga (PRT) di Dammam, Arab Saudi, saat usia Maulana masih 4 tahun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini