Sudah jauh-jauh ke Lembang, Banyak Wisatawan Asal Jakarta Terpaksa Balik Kanan

Kebanyakan wisatawan yang datang ke objek wisata di Lembang berasal dari Jakarta.

Ari Syahril Ramadhan
Senin, 04 Oktober 2021 | 17:20 WIB
Sudah jauh-jauh ke Lembang, Banyak Wisatawan Asal Jakarta Terpaksa Balik Kanan
ILUSTRASI-Pengunjung Tengah Menikmati Wahana Penangkaran Rusa di TWGC, Lembang, Bandung Barat. [Suara.com/Ferrye Bangkit Rizki]

SuaraJabar.id - Objek wisata di kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) masih memiliki daya tarik untuk dikunjungi wisatawan meskipun saat ini belum sepenuhnya dibuka.

Di tengah aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 ini, di KBB hanya ada tiga objek wisata yang sudah dibuka dalam rangka ujicoba penerapan aplikasi PeduliLindungi.

Ketiga objek wisata yang sudah dibuka ada di kawasan Lembang yakni The Great Asia Africa (TGAA), Farm House, dan The Lodge Maribaya berdasarkan instruksi dari pemerintah pusat.

Kepala Bidang Pariwisata pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) KBB, David Oot mengatakan, kunjungan wisata ke kawasan Lembang memang mengalami peningkatan.

Baca Juga:Belum Ada Scan Barcode PeduliLindungi, Pedagang Pasar Cipete Utara Wajib Bawa Kartu Vaksin

Banyaknya pengunjung objek wisata yang memilih untuk balik kanan tersebut karena pengelolanya melakukan strategi buka tutup.

"Sesuai aturan (kapasitas) masih 25 persen dan menggunakan aplikasi PeduliLindungi. Jadi, banyak wisatawan yang balik kanan, dan memang ada kemacetan juga di beberapa persimpangan di Lembang, khususnya hari Minggu kemarin," ungkap David saat dihubungi, Senin (4/10/2021).

Strategi buka tutup di objek wisata yang tengah melakukan uji coba pembukaan itu, kata David, agar kapasitas pengunjung di tiga objek wisata tersebut tetap hanya 25 persen sesuai aturan yang sudah ditentukan.

Menurutnya, terkait starategi buka tutup di tiga objek wisata itu diberlakukan karena pihaknya ingin tetap mematuhi aturan agar penerapan protokol kesehatan yang ketat tetap dijaga dengan baik.

"Untuk menyiasati sesuai aturan, kita sarankan ke mereka buka tutup saja. Kalau misalnya ada 10 (pengunjung) yang keluar, berarti harus 10 lagi yang masuk. Jadi ada petugas intern yang tugasnya mengingatkan wisatawan," ucapnya.

Baca Juga:Jumlah Kunjungan Wisatawan Sleman Melonjak, Dispar: Lebih Banyak yang Ditolak

Meski banyak pengunjung yang gagal masuk objek wisata yang sudah dibuka, namun tak lantas membuat mereka beranjak dari kawasan Lembang. Restoran dan penginapan berkonsep alam menjadi pilihan pengunjung.

"Jadi wisatawan mengalihkan tujuannya ke restoran yang tersebar di KBB. Sehingga tingkat kunjungan restoran juga mengalami peningkatan pada hari Minggu kemarin," kata David.

Salah satu resto dan penginapan yang mengalami peningkatan kunjungan adalah Terminal Wisata Grafika Cikole (TWGC) Lembang. Akhir pekan lalu, penginapan dengan konsep glamping itu ludes dipesan.

"Kita full sesuai kapasitas maksimal 50 persen untuk penginapan. Kebanyakan sih datang dari Jakarta," kata General Menejer TWGC Sapto Wahyudi.

Meski begitu, pihaknya tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat kepada pengunjung yang ada. "Kalau protokol kesehatan itu harus diterapkan kepada semua pengunjung. Termasuk surat vaksinnya," tukasnya.

Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini