Kalah Satu Suara, Jenderal Ini Gagal Jadi Panglima TNI
Ari Syahril Ramadhan
Selasa, 05 Oktober 2021 | 12:36 WIB
Nama Oerip Soemorhardjo atau Urip Sumoharjo (ejaan baru) diabadikan menjadi nama tempat di Kota Cimahi. Urip Sumoharjo merupakan salah satu Jendral di balik berdirinya Tentara Nasional Indonesia atau TNI. [Suara.com/Ferrye Bangkit Rizki]
Pemilihan Panglima TKR pun dilaksanakan pada 12 November 1945. Oreip Soemohardjo kalah tipis dengan silisih satu suara dari Jenderal Soedirman.
SuaraJabar.id - Sejarah mengisahkan bahwa Jenderal Oerip Soemorhardjo nyaris menjadi Panglima Tentara Keamanan Rakyat (TKR) tahun 1945. Urip Sumoharjo (ejaan baru) adalah salah satu tokoh di balik berdirinya Tentara Nasional Indonesia atau TNI.
Jenderal kelahiran Purworejo, Jawa Tengah, 22 Februari 1893 itu pun kini diabadikan sebagai nama sebuah jalan dan taman di Kelurahan Baros, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi. Tepatnya berada di samping Rumah Sakit Dustira.
Pada 5 Oktober 1945, Presiden Soekarno membentuk TKR. Pembentukan pasukan keamanan ini ditujukan untuk menjaga kedaulatan Indonesia mendeklarasikan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945.
Mantan Perwira di Koninklijk Nederlands-Indische Leger (KNIL), Mayor Oerip Soemohardjo ditunjuk untuk menjadi Kepala Staf TKR dan mengkoordinasikan keberadaan TKR pada 14 Oktober 1945. Rekam-jejak Oerip sejak era kolonial Hindia Belanda yang menjadi pertimbangan bagi Soekarno.
"Dengan bekal pengalaman saat di KNIL kemudian Urip Sumoharjo didaulat sebagai pimpinannya (TKR). Dia punya kemampuan untuk mengelola manajemen dan administrasi selain kemampuannya di medan perang," ungkap pegiat sejarah, Machmud Mubarok saat dihubungi Suara.com pada Selasa (5/10/2021).
Nama Oerip Soemorhardjo atau Urip Sumoharjo (ejaan baru) diabadikan menjadi nama tempat di Kota Cimahi. Urip Sumoharjo merupakan salah satu Jendral di balik berdirinya Tentara Nasional Indonesia atau TNI. [Suara.com/Ferrye Bangkit Rizki]
Setelah dibentuk TKR, pemilihan panglima pun dimulai. Urip pun menjadi kandidat yang diunggulkan untuk menjadi Panglima TKR ketika itu.
Kemudian muncul sosok Soedirman yang merupakan mantan prajurit Pembela Tanah Air (PETA) bentukan pemerintah militer Jepang.
Pemilihan Panglima TKR pun dilaksanakan pada 12 November 1945. Oreip Soemohardjo kalah tipis dengan silisih satu suara dari Soedirman.
Oerip tak mempersoalkan dinamika yang terjadi di saat-saat terakhir. Ia tetap legowo.
Bahkan Oerip membantu Panglima TKR Soedirman dalam upayanya untuk mempertahankan kemerdekaan Republik Indoensia yang kembali terancam dengan kedatangan Belanda untuk kedua kalinya.
"Untuk kedua jenazah yang belum teridentifikasi sudah kita ambil sampel DNA," ujar Nyoman Eddy di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (19/8/2022).
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menggandeng pihak swasta dalam menyediakan hunian bertajuk Alaspadu dan Rumapadu khusus untuk kelas menengah di kawasan TOD.
Upaya memerdekakan Indonesia dari intoleransi dan radikalisme masih menjadi tugas atau pekerjaan rumah bersama yang perlu diselesaikan oleh segenap bangsa Indonesia
Untuk kronologi kasus sodomi terhadap seorang pelajar di Jombang Jawa Timur ( Jatim ) yang diduga dilakukan Pejabat Kejari Bojonegoro terungkap usai korban menelpon orangtua.
Pasangan suami-istri penjual bakso bernama Hadi (36) dan Laili Jamila (39) ditangkap oleh kepolisian Polsek Denpasar Barat. Keduanya ditangkap karena mengedarkan ribuan pil koplo di kawasan Denpasar.
Kasus pembunuhan anjing di kawasan perumahan terjadi di Denpasar kembali terjadi. Kali ini peristiwa pembunuhan anjing ini berlangsung di Jalan Tukad Batanghari III, Panjer, Denpasar.
Bermodal kondisi kesulitan ekonomi yang sedang dialami oleh Heard, tersiar kabar bahwa salah satu agensi bernama Zen Models menawarinya sebuah kontrak.
Ia disebut telah bebas bersyarat seperti yang dibenarkan oleh Mantan Ajudan Nurdin, Yova Apriazir. Kata dia, saat ini Nurdin dalam perjalanan dari Bandung ke Jakarta.
Ketujuh proyek dimaksud yaitu pembangunan jalan layang (fly over) simpang ramayana, penataan jalan bandara, penataan kawasan kota lama, integrasi pelantar 1 dan 2
Suharyanto memberikan lima arahan dalam percepatan penggunaan dana hibah yang telah diberikan oleh BNPB kepada kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Selatan.
Timsus saat ini fokus untuk pembuktian pasal yang sudah diterapkan adalah 340 subsider 338 juncto 55 dan 56, fokus di situ. Pembuktian secara materiil baik secara formil
Berdasarkan dua alat bukti, yang pertama keterangan saksi, kemudian bukti elektronik berupa CCTV, baik yang ada di Saguling maupun yang ada di dekat TKP