SuaraJabar.id - Jawa Barat kini memiiki perusahaan efek daerah (PED) pertama, yakni PT BJB Sekuritas.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, lahirnya PED pertama di Jabar ini harus bisa mendorong minat warga untuk berinvestasi.
Hal tersebut diungkapkan Ridwan Kamil saat memberikan Keynote Speech pada Ceremony Pembukaan Perdagangan oleh Anggota Bursa Sponsor PT Mandiri Sekuritas dan Perusahaan Efek Daerah PT BJB Sekuritas Jawa Barat di BEI Jakarta, Jumat (8/10/2021).
"Dengan lahirnya PED pertama, diharapkan dapat meningkatkan serta mendorong minat investasi masyarakat, khususnya di Jawa Barat yang saat ini sudah hampir menyentuh setengah juta investor," kata Ridwan Kamil dikutip dari Antara.
Baca Juga:Kabupaten Bekasi Sumbang 31 Medali di PON XX Papua, Optimis Jabar Juara
Kang Emil menuturkan jumlah investor tersebut akan meningkat bila melihat dari potensi yang ada di Jawa Barat.
Pada kesempatan tersebut ia menyampaikan pembukaan perdagangan untuk Anggota Bursa Sponsor PT Mandiri Sekuritas dan Perusahaan Efek Daerah PT BJB Sekuritas Jawa Barat pada Jumat, 8 Oktober 2021, di Main Hall Gedung BEI, Jakarta, merupakan peristiwa bersejarah, bagian dari disrupsi 4.0 dan disrupsi pandemi.
"Nantinya diharapkan investor tidak hanya menjadi aktivitas bagi urban citizens saja melainkan rural citizens pun turut meramaikan pasar modal. Pada kesempatan ini juga saya mengapresiasi atas kinerja Bank BJB yang dapat memberikan performa terbaik nya walau tengah berada dalam krisis pandemi.” ujarnya.
Sebagai salah satu tahap awal, Bank BJB telah telah menyiapkan strategi untuk bekerja sama dengan universitas dan menjaring investor dari kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN).
Beriringan dengan itu, Bank BJB juga terus bergerak proaktif melakukan upaya-upaya literasi dan inklusi pasar modal secara berkesinambungan.
Baca Juga:PON Papua: DKI dan Jabar Berbagi Emas di Nomor Beregu Catur Cepat
Keberadaan BJB Sekuritas sebagai PED pertama di Indonesia diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah serta menekan praktik investasi bodong di tataran masyarakat.