Ekskavasi Kehidupan Manusia Purba di Gua Pawon, Ini Temuan Tim Arkeolog Selama 25 Hari

Ekskavasi dilakukan selama 25 hari.

Suhardiman
Minggu, 10 Oktober 2021 | 15:09 WIB
Ekskavasi Kehidupan Manusia Purba di Gua Pawon, Ini Temuan Tim Arkeolog Selama 25 Hari
Kepala Tim Arkeologi Jabar, Lutfi Yondri memperlihatkan hasil Ekskavasi di Gua Pawon. [Suara.com/Ferry Bangkit Rizki]

SuaraJabar.id - Ekskavasi lanjutan di Gua Pawon yang terletak di Desa Gunung Masigit, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB) rampung dilakukan Tim Arkeologi Jabar. Ekskavasi dilakukan selama 25 hari.

Ekskavasi lanjutan dilakukan untuk menelusuri jejak kehidupan manusia prasejarah di era Holosin hingga akhir Pleistosen yang pernah hidup di masa lampau di Gua Pawon.

Kepala Tim Arkeolog Jabar, Lutfi Yondri mengatakan, tujuan ekskavasi adalah untuk mengetahui lebih tentang manusia dan budaya era holosin di Gua Pawondibalik temuan manusia yang sudah kita temukan selama ini.

"Kita sudah dapat mengetahui bagaimana sebenarnya kehidupan era holosin di Gua Pawon lewat temuan dari hasil ekskavasi yang sudah kita lakukan," kata Lutfi, Minggu (10/10/2021).

Baca Juga:Heboh, Bayi Laki-laki Ditemukan di Pinggir Sungai

Dari hasil ekskavasi lanjutan tahun 2021, Tim Arkeologi Jabar kembali menemukan jejak-jeka kehidupan dan kebudayaan manusia purba di Gua Pawon. Seperti sisa-sisa makanan berupa frgamen tulang binatang, fragmen moluska yang dikonsumsi manusia pawon pada 5.600-12.000 tahun lalu.

Saat itu manusia pawon mengkonsumsi hewa buruan seperti tapir, rusa, kera, babi hutan, kera hingga binatang laut.

"Artinya mereka tidak hanya memburu dan mengkonsumsi binatang besar mereka juga memburu binatang air seperti moluska itu," katanya.

Pihaknya juga menemukan dua gigi orang dewasa dan beberapa artefak berupa alat-alat batu, alat-alat tulang yang mereka gunakan untuk mensupport kehidupan saat itu. Artefak yang digunakan manusia pawon ketika itu berasal dari luar maupun memanfaatkan sumber daya gua tersebut.

"Artinya bahan-bahan yang tidak tersedia di Gua Pawon tapi mereka bawa dari luar seperti obsidian kemudian rijang, khalsedon, dan andesit yang mereka gunakan sebagai perkutor.
Mereka juga memanfaatkan batu gamping sebagai alat bantu," kata Lutfi.

Baca Juga:Survei: 61 Persen Anak Muda Indonesia Merasa Bertanggung Jawab Pada Lingkungan

Hasil temuan ekskavasi lanjutan tahun ini kemudian akan dianalisis untuk mengetahui lebih detail kehidupan era holosin di Gua Pawon.

"Nanti dari hasil analisis seperti hewan mana yang pertama hadir, kemudian mereka konsumsi kapan. Dia mengalami puncak eksploitasi dalam kehidupan, kapan berakhir dan digantikan oleh hewan apalagi," terangnya.

Proses ekskavasi di Gua Pawon sudah dimulai sejak tahun 2003. Dari proses ekskavasi, Tim Arkeolog Jawa Barat sudah menemukan tujuh rangka manusia prasejarah dari lima kronologi (pertanggalan karob) yang menguatkan kesimpulan bahwa manusia pawon hidup pada era Pleistosen Akhir-Awal Holosen.

Rangka pertama ditemukan September 2013 yang berumur 5.600 tahun lalu. Begitupun usia rangka kedua dan kelima pun sama. Rangka ketiga diperkirakan berusia 7.300 tahun lalu, rangka keempat berusia 9.500 tahun yang lalu, rangka keenam berusia 10.000 tahun lalu dan rangka ketujuh berusia 12.000 tahun lalu.

"Kerangka manusia yang sudah ditemukan ada 7, dari lapisan budaya yang berbeda di Gua Pawon. 7 Kerangka itu diklasifikasikan dari hasil penguburan langsung dan tidak langsung," terang Lutfi.

Dari ketujuh kerangka manusia prasejarah yang ditemukan, ada empat kerangka manusia yang masih utuh yakni rangka ketiga, keempat, keenam dan ketujuh. Kerangka itu disebut utuh jika dari rangkaian anatominya terdapat kepala, leher, tulang belakang, tangan hingga kaki.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini