"KASBI dengan tegas menolak UU Cilaka yang dibuat secara rombongan, DPR harusnya membuat regulasi berpihak kepada rakyat tapi hari ini dia selingkuh dengan pemerintah dan mengesahkan UU Omnibuslaw. Korbannya rakyat lagi," ungkapnya.
Ada pula sejumlah isu lain yang turut dikemukakan, di antaranya seperti pelayanan kesehatan umum gratis untuk semua kalangan, peningkatan kesejahteraan bagi kaum buruh dan pensiunan serta korban PHK, kebebasan berserikat dan penyampaian pendapat, tuntutan jaminan kesehatan dan sosial, dan lainnya.
Sementara pantauan di lapangan, hingga pukul 12.53 WIB, massa KASBI Bandung Raya masih menggelar aksinya. Menyampaikan orasi, pembacaan puisi protes dan menyanyikan lagu penyulut semangat seperti Buruh Tani, Darah Juang hingga Internasionale sebagai kaum persatuan kaum buruh di dunia.
Terpantau, meski Jalan Diponegoro ditutup, aksi berlangsung dengan kondusif. Terlihat pula aparat kepolisian berjaga di balik pagar Gedung Sate.
Baca Juga:Pemkab Bogor Setuju Restoran Rindu Alam di Puncak Bogor Kembali Dibuka
Aksi peringatan WFTU ini tidak hanya di gelar di Kota Bandung, aksi serupa juga digelar di Jakarta, Tanggerang, Bekasi, dan sejumlah kota/kabupaten lainnya. Ada tema besar diusung dalam rangkain aksi tersebut yakni
"Hidup bermartabat, harapan ditentukan oleh perjuangan,". [Muh Dikdik RA/Suara.com]