SuaraJabar.id - Ribuan buruh di Cianjur memblokir Jalan Raya Bandung - Cianjur, tepatnya di perempatan Tugu Pramuka, Desa Bojong, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur, Selasa (23/11/2021).
Akibat aksi buruh tersebut, pengguna jalan yang akan menuju Bandung melalui Ciranjang terpaksa harus memutar arah.
Ribuan buruh di Cianjur sendiri turun ke jalan untuk memperjuangkan agar upah minimum kota atau UMK 2022 di daerah tersebut bisa naik sesuai dengan harapan mereka.
Namun di sisi lain, perjuangan buruh untuk meningkatkan kesejahteraan melalui kenaikan upah menyebabkan kemacetan cukup panjang.
Baca Juga:Buruh Tuban Bakal Demo Tolak Kenaikan UMK: Apa Artinya Kenaikan 6 Ribu Itu?
Sejumlah kendaraan memilih putar arah atau mencari jalan alternatif ke arah Mande maupun ke Tungturanan Sukaluyu.
Santi (37), pengendara mobil yang hendak pergi ke tempatnya bekerja, mengaku terjebak macet hampir 30 menit.
“Saya tidak tahu kenapa macet di jalan menuju perempatan Tugu Pramuka, biasanya juga lancar. Ternyata ada yang demo, saya akhirnya kesiangan masuk kerja,” ujar Santi.
Ahmad Junaidi (40), pengemudi truk bok yang membawa sembako, mengaku terpaksa memutar arah ke jalan Mande, karena tidak bisa lewat Jalan Raya Bandung yang diblokir buruh.
“Lewat Mande aja kang, daripada harus nunggu, lagian nggak tahu macetnya sampai jam berapa,” katanya.
Baca Juga:UMP di Jateng Cuma Naik Rp13.000, Pengusaha: Kami Tidak akan Memberi Gaji Sedikit
Usai memblokir jalan nasional, para buruh berjalan kaki dan juga mendorong motor menuju Komplek Pemkab Cianjur.