2. Nilai Return on Equity (ROE) di atas bunga kredit bank
Pilihlah saham dengan tingkat pengembalian (ROE) diatas bunga bank.
Contoh jika bunga kredit dari bank 11 persen, maka ROE saham yang dipilih harus lebih dari itu.
3. Rasio Dept to Equity Ratio (DER)
Meski hampir 90 persen dari emiten pasti memiliki piutang tetapi jumlah dan rasio utang atau debt to equity ratio (DER) harus diperhatikan.
Baca Juga:Kasus Positif COVID-19 Omicron Indonesia Bertambah, IHSG Ambruk Hari Ini
Cara ini sama dengan investasi saham ala syariah, dimana anda tidak memiliki emiten dengan utang tinggi atau rasio utang lebih dari terhadap ekuitas 2x.
4. Sering diperdagangkan
Anda dapat memilih emiten yang tergolong LQ45, atau saham-saham aktif.
Saham-saham emiten berkapitalisasi pasar besar atau blue chip biasanya direkomendasikan.
5. Periksa laporan keuangan
Cara ini dapat membantu anda lebih mengenal managemen perusahaan incaran anda bagus atau tidaknya. Bisa dilihat dari net income perusahaan, jika positif tapi nilai cash nya minus dapat dikatakan managemen perusahaan tersebut kurang bagus.
Baca Juga:220 Saham Menguat, IHSG Rabu Pagi Dibuka Menghijau ke Posisi 6.572
Selain point point diatas, Anda tetap perlu mengetahui dan mengikuti kabar perkembangan terkini kondisi pasar modal baik di pasar saham maupun dunia agar menguasai medan.