Heboh Video Harimau di Ciamis, BKSDA Angkat Bicara

Populasi hewan yang ada di Gunung Sawal hanya ada Macan Tutul bukan Harimau.

Ari Syahril Ramadhan
Rabu, 29 Desember 2021 | 16:23 WIB
Heboh Video Harimau di Ciamis, BKSDA Angkat Bicara
Tangkapan layar video Harimau melintasi jalan. [HR Online/Istimewa]

SuaraJabar.id - Sebuah video yang memperlihatkan seekor harimau melintasi sebuah ruas jalan viral di dunia maya. Dari narasi yang beredar, peristiwa itu diklaim terjadi di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.

Menanggapi viralnya informasi harimau menyebrang jalan di Ciamis, BKSDA Ciamis langsung angkat bicara. Mereka memastikan video harimau di Jalan Rancah tersebut bohong alias hoax.

Dari penelusuran, video yang sama diunggah oleh kanal YouTube OOTY News.

Tidak ada deskripsi dalam unggahan video tersebut. Namun video tersebut sudah diunggah sejak 7 bulan lalu, tepatnya 9 Mei 2021. Video tersebut juga sudah ditonton sebanyak lebih dari 3 juta kali.

Baca Juga:Bukan Naik Motor, Kurir Makanan Ini Disebut dari Kerajaan Majapahit Gegara Kendaraannya

Kanal tersebut menyematkan lokasi tempat Harimau melintas. Rupanya video Harimau yang viral itu diambil di sebuah lokasi di India. Tepatnya di Mudumalai Tiger Reserve atau Taman Nasional Mudumalai, India.

Taman Nasional tersebut terletak di Pegunungan Nilgiris Tamil Nadu, India Selatan. Luasnya 321 KM persegi. Sebagian kawasan tersebut sudah dilindungi sejak 1940.

Sebelumnya beredar video yang memperlihatkan seekor Harimau melintas di salah satu jalan. Penyebar video menyebutkan, Harimau tersebut melintas di Jalan Cisaga-Rancah, tepatnya di wilayah perkebunan Lemah Neundeut, Kecamatan Cisaga, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.

Dalam sebuah video yang beredar luas di berbagai WhatsApp Group, video terlihat diambil dari dalam mobil.

Seekor Harimau menyeberang dari sisi kiri jalan menuju sisi kanan jalan dan masuk ke arah perkebunan.

Baca Juga:Cowok Heran Dighosting Cewek Seusai Kencan, Kursi Mobilnya Disorot: Pantes!

Petugas BKSDA (Badan Konservasi Sumber Daya Alam) wilayah III Ciamis, Dede, mengatakan, pihaknya sudah menelusuri kebenaran video tersebut.

News

Terkini

"Pelaku pertama kali mengenal korban karena korban pesan Grab, kemudian pelaku sebagai driver Grab merasa cocok dan berlangganan, kemudian mereka tinggal bersama," ujarnya.

News | 21:59 WIB

"Untuk si korban sendiri pernah berkeluarga tapi sudah berpisah, tapi si pelaku pengakuannya sudah memiliki keluarga dan memiliki anak tapi masih kami dalami," ujar Kapolres.

News | 16:16 WIB

Kenapa saya berkomentar karena penggunaan jas berwarna kuning karena saya anggap tidak pantas digunakaan saat melakukan pertemuan dengan murid," kata Sabil.

News | 18:17 WIB

"Gini saya ulangi lagi ya, takdir ke mana saya tidak tahu, yang pasti pasti lebih baik dirawat," kata Ridwan Kamil.

News | 14:56 WIB

Beredar cuit lawan Ridwan Kamil juga gunakan kata Maneh yang membuat netizen heboh.

News | 11:04 WIB

Cara Ridwan Kamil memberikan pinned pada komentar di Instagram disorot publik.

News | 10:48 WIB

"Ini dikarenakan komentar saya di IG Gubernur Ridwan Kamil," kata Muhammad Sabil Fadhilah

News | 10:18 WIB

"Alhamdulillah membaik, masih belum stabil penuh, tapi sudah bisa makan," ujar putra Umuh Muchtar itu.

News | 19:30 WIB

"Warga mengatakan asap pekat itu makin tidak enak dihirup dan cepat sesaknya. Apalagi ketika mereka melakukan aktivitas di sawah, di kebun," kata Manajer Advokasi Walhi Jabar.

News | 16:25 WIB

P3DN digelar guna memberikan apresiasi kepada para pihak yang telah berkontribusi terhadap pengoptimalan penggunaan Produk Dalam Negeri.

News | 16:07 WIB

Sejumlah hasil lembaga survei mencatatkan bahwa elektabilitas Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk berlaga di Pilpres 2024 cukup diperhitungkan.

News | 16:56 WIB

Keran kamar mandi dari Ateson home memiliki bentuk yang minimalis dan futuristik.

Lifestyle | 11:15 WIB

"Di Ranca Upas itu ada area habitat lutung Owa Jawa selain habitat mamalia. Kami pernah menemukan ada habitat kancil jiga," ujar Meiki.

News | 19:29 WIB

"Panitia dan pihak-pihak yang mendukung terselenggaranya acara ini harus bertanggung jawab atas kejadian ini," tegas Dadang Supriatna.

News | 14:02 WIB

"Apa dasar hukumnya, karena hutan berstatus hutan lindung dan peruntukan hutan tidak dapat dipakai untuk kegiatan nonkehutanan," kata Dedi Gejuy.

News | 13:01 WIB
Tampilkan lebih banyak