Pada akhirnya citra tersebut akan terbangun dari mulut ke mulut. Dalam bahasa Sunda, Dedi menyebutnya dengan istilah 'sabiwir hiji'
“Dalam Sunda itu jadi sabiwir hiji, menjadi satu cerita tokoh yang diceritakan banyak orang. Itu dalam ilmu politik sekarang disebut popularitas,” kata dia lagi.
Menurut dia, popularitas itu populer, kalau sudah punya popularitas harus punya elektabilitas. Nah kalau punya elektabilitas punya keterpilihan. Punya keterpilihan itu berarti mengenal, menyukai dan memilih.
"Lalu memilihnya karena apa, karena citra yang dibangun setiap waktu,” ujar Dedi pula.
Baca Juga:Menag Yaqut Copot 4 Dirjen Kemenag, Ini Alasannya
Ia mengatakan, apa yang dilakukan saat ini sudah berlangsung sejak ia masih sebagai anggota DPRD Kabupaten Purwakarta, dan bukan baru-baru ini. Hanya saja kegiatan tersebut baru dibuat video dan diposting baru-baru ini.
“Hidup saya dari dulu begini tanpa skenario, tanpa teks, tanpa konsep. Saguluyurna weh, nuturkeun indung suku, mengikuti ibu jari kalau dalam kehidupan fokus dan konsisten,” katanya.
Kanal YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel berisi kegiatan sehari-hari. Tidak hanya kesehariannya bersama keluarga dan bertemu warga, tapi juga banyak video kegiatannya sebagai Anggota DPR RI mulai dari rapat, bertemu pejabat hingga kunjungan kerja.
Hingga kini kanal YouTube Dedi Mulyadi sudah memiliki 2,81 juta subscriber.
Baca Juga:Mantan Pejabat Kementerian Dalam Negeri Dilarang Keluar Negeri