Kecintaannya pada sepakbola telah terasah sejak kecil sehingga Arhan begitu bersemangat dan telah memenangkan berbagai penghargaan dan selalu menjadi juara diantaranya Best Young Player, Juara 1 Turnament PSSI Kabupaten Blora di tahun 2012 dan masih banyak kejuaraan yang ia torehkan.
Pemuda yang bercita cita berkarir di kancah Eropa ini pernah merasakan pahitnya hidup saat dirinya kesulitan dalam membeli sepatu sepakbola, tak jarang orangtua Arhan harus menjual sesuatu dulu agar dapat membeli sepatu untuknya.
"Dulu kami memang keterbatasan ekonomi, kami sering berhutang kesana kesini suatu saat anak gak punya sepatu, hanya punya 25 ribu dan itupun beli sepatu satu kali sudah jebol," ungkap Surati sembari menahan airmatanya agar tak mengalir.
Susah payah mereka selalu upayakan agar Arhan mampu dengan baik menapaki karirnya.
Baca Juga:Demi Timnas Indonesia, Shin Tae-yong Minta Kompetisi Domestik Ditingkatkan
"Kalau ada turnament turnament juga sering hutang untuk biaya turnament itu sendiri," ucapnya lagi.
Apapun bahkan rela diusahakan kedua orangtuanya agar jalan impian sang anak tak mengalami hambatan.
"Ya dulu punya beras, gabah itu dijual untuk biaya Arhan," pungkasnya.
Dengan ini rasa bangga tentu tertanam dalam dihati baik ayah maupun ibunya. Dalam video itu sang ibu turut mengungkapkan pesannya untuk sang anak tercinta.
"Kamu harus tetap semangat meraih cita cita, jangan cepat puas dulu dengan apa yang kamu raih sekarang ini belajar terus dan terus gali apa yang belum kamu tahu," pesan sang Ibu.
Baca Juga:Media Vietnam Soroti Senyum Pemain Timnas Indonesia di Final Piala AFF 2020
Pada tahun 2015 Arhan melanjutkan karirnya dalam level junior di Akademi Terang Bangsa, hingga kemudian bakatnya dilirik oleh PSSI Semarang sejak tabun 2018 hingga sekarang.